Jargon Analysis Among Cadet In Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara xxxiii
Main Author: | Erdiansyah, FauzulAdhim |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/100822/1/CHAPTER_IV.pdf http://repository.ub.ac.id/100822/2/CHAPTER_III.pdf http://repository.ub.ac.id/100822/3/Cover_2014.pdf http://repository.ub.ac.id/100822/4/CHAPTER_I.pdf http://repository.ub.ac.id/100822/5/CHAPTER_II.pdf http://repository.ub.ac.id/100822/6/CHAPTER_V.pdf http://repository.ub.ac.id/100822/7/ABSTRACT.pdf http://repository.ub.ac.id/100822/ |
Daftar Isi:
- Dalam perkembangan bahasa, terdapat berbagai karakteristik yang digunakan oleh orang-orang dalam komunitas, grup, atau lingkungan mereka. Sebuah komunitas mempunyai istilah-istilah tertentu yang tidak diketahui oleh golongan lain. Istilah-istilah itu disebut jargon. Salah Satu komunitas yang menggunakan jargon adalah komunitas militer. Dalam hal ini, penulis meniliti jargon yang digunakan oleh taruna selama Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara XXXIII beserta proses pembentukan katanya. Penelitian ini memakai pendekatan kualitatif dalam menganalisa jargon yang digunakan taruna di Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara XXXIII. Penulis meneliti data dengan teori yang dikemukakan oleh Akmajian (2001) tentang jargon dan teori pola pembentukan kata dari Yule (2006). Instrumen daripenelitian ini adalah wawancara. Subyek dari penelitian ini adalah taruna tingkat akhir di Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara XXXIII. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menemukan 31 jargon yang digunakan taruna. Pembentukan jargon tersebut adalah 5 penemuan kata baru, 3 peminjaman kata, 9 penggabungan kata, 4 penggabungan suku kata, 1 penyingkatan kata, 3 penambahan imbuhan, 6 multiple proses. Diantara proses pola pembentukan kata yang paling banyak digunakan taruna di Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara XXXIII adalah penggabungan kata. Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa penemuan jargon itu dipengaruhi oleh latar belakang kehidupan taruna di dalam dan di luar kelas atau kegiatan. Penulis menyarankan kepada mahasiswa Sastra Inggris untuk meniliti komunitas atau kegiatan di tempat lain untuk mengetahui letak perbedaan jargon dan penggunaannya. Penulis menyarankan kepada mahasiswa sastra inggris yang tertarik dalam kajian sosiolinguistik untuk menerapkan teori-teori dan metode yang lainnya. Penulis juga mengharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk mengaitkan jargon dengan register, slang maupun argot.