Patriarchy System Portrayed In The Shirley Jackson's The Lottery Short Story

Main Author: Kinanti, Sayekti Putri
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/100806/1/full.pdf
http://repository.ub.ac.id/100806/
Daftar Isi:
  • Dalam masyarakat patriarki, perempuan dianggap bawahan laki-laki karena posisi mereka dalam keluarga dan masyarakat. Sistem patriarki menjelaskan bahwa keluarga adalah sumber utama di mana doktrin patriarki diterapkan. Dalam sistem patriarki ini juga menggambarkan bahwa keluarga, masyarakat, dan negara memiliki hubungan yang saling terkait untuk mengatur warganya melalui kepala keluarga. Sistem patriarki terhadap karakter perempuan adalah isu utama di Shirley Jackson The Lottery. Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian ini untuk mengungkap sistem patriarki yang dihadapi oleh karakter perempuan dari cerita pendek dan juga cara upaya tokoh utama terhadap sistem patriarki. Penulis melihat sistem patriarki dan upaya oleh karakter utama melalui titik pandang feminis. Analisis penulis menemukan bahwa semua karakter perempuan menghadapi sistem patriarki di lingkungan mereka. Mereka memiliki perilaku yang berbeda dengan laki-laki dan juga sebagai milik laki-laki dalam pernikahan. Mereka juga harus berurusan dengan kekerasan terhadap istri dan anak-anak yang memperlakukan mereka benar-benar lemah. Untuk membuatnya lebih buruk, masyarakat juga mendiskriminasikan mereka hanya karena mereka adalah perempuan. Di sisi lain, Tessie Hutchinson adalah satu-satunya karakter wanita utama yang menunjukkan kesadaran akan peran perempuan dalam perlawanan. Meskipun ia telah menghadapi penindasan dan subordinasi, Tessie memiliki caranya sendiri untuk bertahan hidup dan menanggung semua rasa sakit dan penderitaan. Upaya Tessie adalah reaksi alami dari kondisi tertindas dan untuk kelangsungan hidupnya sendiri. Cara upayanya melawan subordinasi dan penindasan dalam sistem patriarki adalah ditunjukkan dengan dia datang terlambat ketika menghadiri acara lotere dan dia protes ketika dia mendapat lotere. Namun, usahanya gagal, dikarenakan tidak ada orang yang mendukung upayanya untuk melawan sistem patriarki. Orang-orang lebih mematuhi peraturan yang telah diterapkan dalam masyarakat patriarki. Mereka takut melanggar aturan karena tradisi.