Daftar Isi:
  • Manusia memiiliki cara mereka sendiri untuk mengekspresikan perasaan mereka. Salah satu media untuk mengekspresikan emosi adalah bahasa. Pengekspresian emosi melalui bahasa juga dapat dilakukan ketika seseorang berbicara dalam pidato. Pengekspresian emosi ini bisa dianalisa melalui salah satu teori yang ada pada teori tindak tutur yaitu teori tindakan ekspresif. Teori tindakan ekspresif di sini adalah pernyataan secara psikologis dari pembicara. Pernyataan psikologis ini bisa berupa pernyataan berterima kasih, memaafkan, permintaan maaf, sambutan, pujian, dll. Peneliti mengadakan penelitian tentang tindakan ekspresif pada pidato kepresidenan Barrack Obama di Jakarta, 10 November 2010. Ada dua permasalahan yang akan dipecahkan, yaitu: (1) tindakan ekspresif apa saja yang ditemukan di pidato Barrack Obama, dan (2) strategi apa saja yang digunakan oleh Barrack Obama dalam menyatakan tindakan ekspresif. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena penganalisa-annya dalam bentuk deskripsi, bukan angka. Kemudian, penelitian ini dilakukan melalui analisa dokumentasi karena peniliti menganalisa pernyataan Obama dalam catatan pidatonya yang mengandung tindakan ekspresif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada enam macam tindakan ekspresif yang digunakan oleh Obama pada pidatonya, yaitu (1) berterima kasih, (2) sapaan, (3) kebahagiaan, (4) kesedihan, (5) bela sungkawa, dan (6) harapan. Di sana juga terdapat lima strategi yang digunakan oleh Obama dalam menyampaikan ekspresi-ekspresi tersebut. Kelima strategi itu adalah harfiah langsung, tak harfiah langsung, harfiah tak langsung, harfiah langsung + tak harfiah langsung, dan harfiah langsung + tak harfiah tak langsung. Setelah mendiskusikan semua data, dapat disimpulkan bahwa tipe tindakan ekspresif yang sering digunakan dalam pidato ini adalah ekspresi kebahagiaan. Karena emosi yang membuat Obama bahagia dengan kehadirannya kembali ke Indonesia sebagai Presiden Amerika Serikat, sehingga dia menunjukkan kebahagiaannya berulang-ulang. Berdasarkan hasil dari penelitian, peneliti ingin memberikan saran kepada peneliti selanjutnya yang tertarik dengan pembahasan yang sama untuk melakukan penelitian pada percakapan sehari-hari. Karena dengan melakukan penelitian pada percakapan sehari-hari, kita bisa memperluas teori tentang tindakan ekspresif karena percakapan sehari-hari mengandung kalimat yang lebih kompleks daripada pidato. Dan juga, peneliti berharap skripsi ini bisa membantu untuk memberikan sedikit pandangan atau sebagai referensi tentang tindakan ekspresif.