Representation Of Woman’s Wisdom In Robert Herrick’s Poem: The Lily In A Crystal

Main Author: Safriansyah, HilmyAdlan
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2014
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/100788/1/SKRIPSI_HILMY_ADLAN_SAFRIANSYAH_%280811113103%29.pdf
http://repository.ub.ac.id/100788/
Daftar Isi:
  • Sebagai wacana sastra, konteks penyampaian makna dari sebuah puisi kebanyakan disampaikan secara tersirat oleh penyair. Dalam sebuah puisi, siratan makna tersebut bisa mengandung arti ganda sehingga membutuhkan pengertian dan pembacaan yang lebih mendalam. Terkadang siratan makna disampaikan dengan lambang-lambang tertentu. Pendekatan yang dipilih untuk menafsirkan puisi ini ialah teori semiotik menurut Riffaterre. Fokus pembahasan penelitian adalah hasil analisis puisi berjudul The Lily in a Crystal dengan pendekatan semiotik superreader yang menitikberatkan pada kemampuan pembaca untuk membedah. Puisi karya Robert Herrick ini telah menjadi salah satu puisi dengan jumlah bait terbanyak dalam bukunya yang berjudul Hesperides. Puisi ini berisi tentanggambaran hidup perempuan dan Robert Herrick mengilustrasikanya secara indah dalam konotasi-konotasi yang unik. Pesan inti yang disampaikan dalam puisi ini adalah kebijaksanaan. Rumusan masalah yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah: apa pesan tersembunyi yang terdapat dalam puisi karya Robert Herrick yang berjudul The Lily in a Crystal. Di dalam teori superrader terdapat tiga unsur yang harus dijawab dalam usaha untuk menafsirkan sebuah puisi, yaitu pembacaan semiotik (heuristic dan hermeneutic reading), matriks, model, dan varian, serta hipogram. Hasil analisis semiotik Riffaterre ini menunjukkan adanya representasi religi yang tersimpan dibalik setiap kata dimana hal tersebut merupakan esensi dari puisi ini. Terdapat gambaran konotasi-konotasi yang mengacu kepada wanita dan aksi-aksinya. Kebijaksanaan adalah modal utama dalam menghadapi hidup yang berisi kesenangan sekaligus kesedihan dan godaan-godaan yang terdapat didalamnya. Puisi ini secara tidak langsung mengajak semua perempuan yang membaca karena ‘Kau’ dalam puisi ini adalah posisi yang dikususkan untuk perempuan. Matriks dalam puisi ini adalah kebijaksanaan dan religiusitas. Dari kedua matriks tersebut dapat ditemukan bahwa tema utama dari puisi ini adalah tentang religiusitas yang berhubungan dengan kebijaksanaan wanita.