The Struggle of Ford Women Workers Against Stereotype as Depicted in Made in Dagenham the Movie
Main Author: | Eka, DionisiaWidyaragaAndari |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/100770/1/THESIS_DIONISIA_WIDYARAGA_ANDARI_EKA_%280811113036%29.pdf http://repository.ub.ac.id/100770/ |
Daftar Isi:
- Kesetaraan harkat dan martabat, serta hak ataupun posisi di dalam masyarakat adalah suatu hal yang diinginkan para perempuan. Posisi perempuan yang selalu dinomorduakan pada jamannya membuat para perempuan yang disebut feminist melakukan pergerakan untuk mendapatkan hak yang sama dengan lelaki. Film berjudul Made in Dagenham mengungkap perjuangan perempuan yang bekerja di Ford, sebuah pabrik mobil di kota Dagenham, melawan stereotip yang melekat pada perempuan, untuk mendapatkan kesetaraan gaji dengan lelaki. Untuk mendapat hasil yang tepat sesuai fokus kajian, penelitian ini menggunakan pendekatan feminism yang berfokus pada marxist feminism. Penelitian ini juga menggunakan konsep stereotip, prasangka, dan diskriminasi; yaitu untuk menganalisis dan menginterpretasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karena mereka dilahirkan sebagai seorang perempuan maka mereka diperlakukan secara tidak adil di tengah masyarakat yang sudah dibentuk untuk memprioritaskan laki-laki. Di dalam film Made in Dagenham menunjukkan salah satu contoh ketidakadilan yang dirasakan para perempuan kelas pekerja, yaitu memperoleh gaji yang lebih rendah dari pekerja laki-laki. Rita O’ Gardy, tokoh utama dalam film ini memimpin pergerakan yang bertujuan untuk mendapat kesetaraan gaji untuk para perempuan kelas pekerja dan mematahkan stereotip yang mengatakan bahwa perempuan adalah tenaga kerja yang tidak terampil. Peneliti selanjutnya sebaiknya melakukan studi tentang film yang sama namun dengan pendekatan yang lain. Pendekatan psikologis misalnya, karena pendekatan ini dapat digunakan untuk menganalisis kondisi psikologis dari karakter terutama para perempuan dalam menghadapi tantangan.