Daftar Isi:
  • Iklan adalah suatu media yang dibuat oleh suatu perusahaan untuk memasarkan produk mereka kepada masyarakat. Iklan sendiri mempunyai dua bentuk; seperti Soft news adalah iklan yang mana di perlihatkan dalam bentuk media seperti televisi, web serta radio, dan Hard news adalah iklan yang mana diperlihatkan dalam bentuk media seperti majalah, koran, poster maupun baliho. Fungsi iklan sendiri bertujuan untuk membuat masyarakat tertarik membeli serta mengkonsumsi produk yang dipasarkan. Iklan rokok biasanya disampaikan dengan cara yang berbeda dengan iklan yang lain, iklan rokok sering menggunakan gaya serta bahasa yang tidak berhubungan dengan iklan itu sendiri. Hal ini yang membuat penulis tertarik untuk menganalisa iklan TV rokok A Mild, salah satu iklan rokok yang menjadi pelopor serta menginsiparasi iklan rokok lain dengan menggunakan bahasa yang kreatif. Penelitian ini berjudul “Analisis lokusi dan ilokusi di dalam iklan TV Sampoerna A Mild” yang bertujuan menganalisa tindak tutur di dalam iklan TV A Mild yang ditampilkan pada media televisi. Penelitian ini fokus pada 3 iklan A Mild pada tahun 2012, yaitu: versi “Untuk Diri” pada bulan Januari tahun 2012, lalu versi “Kadang Hari” pada bulan April tahun 2012, yang terakhir versi “Semua Mencari” pada bulan Juli tahun 2012. Peneliti menggunakan salah satu teori pargmatik dalam menganalisa iklan A Mild, pragmatik sendiri mempelajari tentang hubungan makna dari kata maupun kalimat yang diucapkan/ditulis oleh pembicara/penulis kepada pendengar/pembaca, bagaimana pembicara/penulis menyampaikan pesan mereka kepada pendengar ataupun pembaca, dan bagaimana konteks mempengaruhi pesan itu sendiri. Sebenarnya konteks dapat mempengaruhi makna itu sendiri, seperti waktu, tempat dan kepada siapa pembicara itu berbicara. Dalam kasus ini adalah tindak tutur. Bagaimana pembicara menyampaikan sesuatu, seperti meminta maaf, menyapa, meminta, komplain, ajakan serta penolakan. Tindak tutur sendiri dibagi menjadi tiga;lokusi, ilokusi dan perlokusi. Ilokusi lebih kepada pernyataan/perkataan yang disampaikan oleh pembicara/penulis, ilokusi lebih kepada maksud/makna yang ditangkap dari perkataan yang disampaikan oleh pembicara kepada pendengar, dan perlokusi lebih ke efek/tindakan dari pendengar itu sendiri. Peneliti memberi batasan hanya kepada lokusi dan ilokusi dari teori tindak tutur, Disini, peneliti menggunakan teori Levinson dalam menganalisa lokusi dan teori Searle dalam menganlisa ilokusi yang terdapat dalam iklan TV A Mild.