Error Analysis on Grammar in Students’ Descriptivec Paragraph of Mahesa Institute English Course Pare, Kediri
Main Author: | Kusuma, Hendra |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/100751/1/Hendra_Kusuma_0811110045.pdf http://repository.ub.ac.id/100751/ |
Daftar Isi:
- Bahasa sangatlah penting bagi kehidupan kita. Bahasa merupakan salah satu cara untuk menyampaikan ide, perasaan, dan juga pendapat kita. Di era globalisasi sekarang ini, bahasa Inggris tidak hanya digunakan untuk berkomunikasi dengan orang dalam satu negara, tetapi juga digunakan untuk berkomunikasi dengan orang luar negeri. Sebagai masyarakat modern, kita seharusnya menguasai bahasa Inggris secara lisan maupun tulisan dimulai sejak dari level pemula sampai level mahir. Banyak manfaat menguasai bahasa Inggris, salah satunya adalah kompetisi dalam bursa kerja. Tentunya dalam proses belajar sebuah bahasa seperti bahasa Inggris mungkin siswa membuat kekeliruan atau error. Mengingat pentingnya masalah “error”, penulis melakukan penelitian tentang analisa kekeliruan untuk menemukan: (1) kekeliruan omission atau pengurangan, (2) kekeliruan addition atau penambahan, (3) kekeliruan misformation atau bentuk, (4) kekeliruan misordering atau susunan dalam paragraf deskripsi yang dibuat oleh siswa kursus bahasa Inggris Mahesa Institute. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan analisa dokumen untuk menjawab rumusan masalah. Data dalam penelitian ini adalah sembilan belas teks deskripsi diambil dari siswa grammar satu kursus bahasa Inggris Mahesa Institutes. Saat pengumpulan data, penulis meminta siswa untuk menulis paragraf dengan topik yang sudah ditentukan yaitu rumah mereka, dan penulis memberikan waktu 60 menit kepada siswa untuk menulis paragraf tersebut. Penelitian ini menemukan omissions atau pengurangan (Om) dengan 71 kekeliruan (52%), misformations atau bentuk (Mf) dengan 52 kekeliruan (38%), additions atau penambahan (Ad) dengan 10 kekeliruan (8%), dan misorderings atau susunan (Md) dengan 3 kekeliruan (2% ). Penelitian ini menyatakan bahwa kekeliruan pada omissions, khususnya kekeliruan omission artikel adalah kekeliruan atau error yang paling banyak ditemukan. Fenomena ini mungkin terjadi karena tidak adanya artikel dalam susunan tata bahasa bahasa Indonesia. Penulis menyarankan kepada pengajar untuk fokus pada perbedaan antara bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris, mereka mungkin bisa mengajarkan teori dan dilanjutkan dengan penerapan teori tadi. Penulis juga menyarankan kepada siswa untuk lebih belajar tata bahasa Inggris. Saran yang terakhir ditujukan untuk peneliti selanjutnya yang ingin melanjutkan penelitian yang sama, mereka bisa meneliti teori analisa kesalahan menggunakan teori yang berbeda dan fokus seperti diksi.