An Implicature Analysis on the Main Character’s Utterances in Cars 2 Movie

Main Author: Budiono, Nanda
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/100733/1/SKRIPSI.pdf
http://repository.ub.ac.id/100733/
Daftar Isi:
  • Implikatur adalah salah satu fenomena linguistik yang berhubungan erat dengan interaksi dan komunikasi antar manusia. Pendengar perlu mengungkapkan implikatur dari ujaran pembicara untuk menciptakan komunikasi yang efektif. Implikatur mengandung makna yang diharapkan pembicara untuk dimanifestasikan oleh pendengar dari sebuah ujaran. Namun, tidak mungkin untuk selalu mengungkapkan implikatur dari ujaran pembicara dengan tepat. Dalam situasi seperti inilah kesalah pahaman seringkali terjadi dan implikatur seringkali ditemukan. Mater, karakter utama dalam film Cars 2, seringkali menuturkan ujaran yang menyebabkan kesalah pahaman. Studi ini bertujuan untuk menemukan (1) implikatur dari ujaran Mater yang salah dipahami oleh karakter lain dalam film Cars 2 dan (2) bagaimana implikatur tersebut diungkapkan dengan menggunakan Teori Relevansi. Studi ini menggunakan analisa dokumen. Data untuk studi ini berupa ujaran Mater yang salah dipahami oleh karakter lain dalam film Cars 2. Karakter lain yang salah memahami ujaran Mater adalah Lightning McQueen, Francesco Bernoulli, Holley Shiftwell, Finn McMissile, dan komputer Mater yang diaktifkan dengan suara. Analisa menunjukkan implikatur dari ujaran Mater yang salah dipahami oleh karakter lain dalam film Cars 2 ditemukan dari efek kontekstualnya. Kesalah pahaman terjadi karena ujaran Mater relevan walaupun bertentangan dengan asumsi yang dimiliki oleh pendengar. Respon yang diberikan karakter lain kepara ujaran Mater menunjukkan bahwa walaupun ujaran Mater salah dipahami, ujaran tersebut relevan. Studi ini menunjukkan bahwa efek kontekstual dari ujaran yang salah dipahami adalah bertentangan dan mengeliminasi asumsi yang dimiliki pendengar. Kesalah pahaman terjadi karena pembicara dan pendengar tidak berbagi konteks yang sama sehingga mengarahkan keduanya pada pemahaman relevansi yang berbeda. Lebih lanjut, studi ini menemukan bahwa efek kontekstual dari ujaran pembicara yang mengkombinasikan atau menguatkan asumsi yang dimiliki pendengar lebih mudah diterima daripada kontekstual efek yang bertentangan dan mengeliminasi asumsi yang dimiliki pendengar. Penulis menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk memenuhi keterbatasan studi ini dengan melakukan penelitian lebih lanjut. Peneliti selanjutnya dapat melakukan studi serupa dengan menggunakan Teori Relevansi yang disusun oleh Grundy atau dapat juga menerapkan Teori Relevansi yang disusun oleh Sperber dan Wilson pada objek yang berbeda seperti misalnya slogan atau motto.