The Ideology of Capitalism Reflected in Pretty Woman Movie through Edward Lewis Character
Main Author: | Gutama, Aditya Mukhza |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/100721/1/THE_IDEOLOGY_OF_CAPITALISM_REFLECTED_IN_PRETTY_WOMAN_MOVIE_T.pdf http://repository.ub.ac.id/100721/ |
Daftar Isi:
- Fakta bahwa ideologi kapitalisme telah memberikan dampak negatif bagi masyarakat tidak bisa dipungkiri lagi. Hal tersebut ditandai dengan masyarakat telah kehilangan ajaran yang dibawa oleh agama seperti perilaku saling tolong-menolong, bekerja sama, dan dermawan. Perilaku tersebut tergantikan dengan perilaku egois, kikir, dan oportunis. Sehingga, fenomena ideologi kapitalisme yang terjadi dimasyarakat menjadi inspirasi bagi para pembuat film untuk menjadikan ideologi kapitalisme sebagai tema dalam film mereka. Banyak film menggunakan ideologi kapitalisme sebagai tema namun proses pengkomodifikasian terhadap hubungan antar sesama yang muncul dalam film Pretty Woman juga menjelaskan bahwa hubungan berdasarkan cinta dalam masyarakat kapitalis sangat sulit untuk tumbuh. Penelitian ini berfokus kepada bagaimana ideologi kapitalisme direfleksikan dalam film Pretty Woman melalui karakter Edward Lewis. Studi ini mengunakan pendekatan kualitatif dengan tekstual analisis untuk menganalisis fenomena yang tejadi dalam film Pretty Woman. Penulis menggunakan teori Marxist yang juga melibatkan dua teori lainnya yaitu peranan ideologi digabungkan dengan komodifikasi. Penulis juga menggunakan teori film untuk menganalisis elemen dari film tersebut. Dalam film Pretty Woman, ideologi kapitalisme yang direfleksikan oleh Edward Lewis terbagi dalam dua bentuk yaitu elitisme dan pengkomodifikasian. Kedua hal tersebut terjadi karena peranan uang, motif keuntungan, komodifikasi, dan kebutuhan, yang merupakan kunci penting dalam masyarakat kapitalis. Elitisme dalam film Pretty Woman terjadi karena adanya pengaruh uang. Sehingga, elitisme menunjukan pada kita bahwa apabila seseorang memiliki uang, dengan mudahnya ia akan dihormati oleh orang lain dan mampu melakukan apa saja yang membutuhkan banyak uang. Sementara itu, Pengkomodifikasian dalam film Pretty Woman terjadi karena Edward lebih tertarik pada fungsi dan kekuatan uang dan mulai menilai cinta, kasih sayang, dan pengorbanan. Sehingga, tidak heran segala hubungan yang ia miliki berdasarkan motif keuntungan seperti yang ia lakukan ketika membayar Vivian sebagai pendampingnya. Penulis berharap bahwa penelitian ini dapat menjadi salah satu masukan dalam bidang Marxist. Peneliti juga memberikan saran berkaitan dengan penelitian. Penulis memberi saran agar peneliti selanjutnya untuk menggunakan teori feminis untuk menganalis karakter Vivian Ward.