A Sociolinguistics Study on Taboo Words Uttered by The Main Characters in The Movie Entitled “A Very Harold and Kumar 3D Christmas
Main Author: | FirmaningTyas, NandiaJesty |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/100677/1/051301141.pdf http://repository.ub.ac.id/100677/ |
Daftar Isi:
- Dalam berkomunikasi, terkadang orang menggunakan bahasa bebas untuk mengekspresikan perasaan mereka tanpa memperhatikan norma-norma budaya. Beberapa kata tertentu di masyarakat dianggap tabu dan tidak pantas untuk diucapkan. Pada linguistik, kata tabu adalah fenomena yang muncul di setiap bahasa karena setiap anggota masyarakat memiliki cara yang berbeda untuk mengungkapkan perasaan mereka dengan bahasa, mengikuti nilai moral, norma dan kebudayaan yang ada dan berkembang dalam setiap bahasa. Oleh karena itu, tabu menjadi fenomena umum dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini juga berkembang di hampir seluruh media seperti radio, tv, majalah, tabloid, dll. Di beberapa film Amerika khususnya komedi, terdapat kata tabu yang sering diucapkan oleh beberapa aktor atau aktris. Penelitian ini menganalisis tipe dari kata tabu bahasa Inggris dan tujuan-tujuannya dimana kata tabu diungkapkan dalam film ““A Very Harold and Kumar 3D Christmas”. Penelitian ini menggunakan 2 teori yang diciptakan oleh Wardhaugh untuk menganalisis tipe dan Liedlich untuk menganalisis tujuan dari kata tabu. Kedua teori ini memiliki penjelasan yang berguna bagi data dan detail tentang tipe dan tujuan penggunaan kata tabu bahasa Inggris. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Peneliti hanya menganalisis kata tabu yang diucapkan oleh pemeran utama. Peneliti menemukan 40 ujaran tabu yang diucapkan oleh Harold dan 22 ujaran tabu oleh Kumar. Kemudian, peneliti menemukan penggunaan kata tabu yang memiliki banyak tujuan, Harold menggunakan tabu ketika ia tidak puas dengan gambaran publik tentang orang-orang tertentu dan Kumar menggunakan tabu ketika ia berbicara dengan teman dekatnya. Disarankan kepada peneliti berikutnya untuk membuat penelitian bahasa tabu dengan menggunakan teori lain dan dapat belajar tentang penggunaan kata tabu di objek yang lain seperti novel, atau percakapan sehari-hari. Diharapkan para mahasiswa mendapatkan pengetahuan lebih tentang kata tabu.