Perubahan Citra Perempuan dalam Iklan Bir di Jepang pada awal dan Akhir Tahun 1930-an

Main Author: Putri, Desita
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/100664/1/SKRIPSI_DESITA_PUTRI_-_S1_SASTRA_JEPANG_0811120003-_PERUBAHAN_CITRA_PEREMPUAN_DALAM_IKLAN_BIR_DI_JEPANG_PADA_AWAL_DAN_AKH~1.pdf
http://repository.ub.ac.id/100664/
Daftar Isi:
  • Perempuan dalam media seringkali ditampilkan secara negatif melalui citra yang ditampilkan di ruang publik. Dalam media massa, analisis mengenai citra perempuan dalam mainstream media dan penciptaan alternatif-alternatif feminis terhadap tampilan perempuan dalam media menjadi sebuah proyek penting dalam teori feminis. Citra perempuan di dalam media disebut para feminis sebagai sumber utama bagi produksi atas relasi-relasi sosial patriarkal secara umum. Dalam penelitian ini iklan bir pada awal dan akhir tahun 1930-an dipilih untuk melihat perubahan citra perempuan di Jepang dalam media massa. Teori Hermeneutik Paul Ricoeur digunakan untuk membedah iklan dari sisi sosio historis, yang merupakan unsur penting bagi penulis untuk menemukan perubahan citra dalam iklan tersebut. Melalui tahapan kelima dari teori Hermeneutik Paul Ricoeur, yaitu dialog dengan pembaca, penulis mengungkapkan interpretasinya terhadap iklan tersebut berdasarkan kacamata feminisme dan perempuan dalam media. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa dari empat iklan yang diteliti, dua iklan dari awal tahun 1930-an dan dua iklan dari akhir tahun 1930-an menujukkan adanya perubahan citra perempuan. Perubahan tersebut tampak tidak hanya dari cara perempuan ditampilkan secara fisik, yaitu dengan pakaian minim dan erotis, tetapi juga dari peran perempuan itu sendiri. Dalam iklan tersebut peran perempuan yang ditampilkan pada iklan di akhir 1930-an jauh lebih besar daripada peran perempuan yang ditampilkan dalam iklan di awal tahun 1930-an. Sebagai tambahan, untuk penelitian selanjutnya disarankan agar pembelajar Bahasa Jepang lebih kritis terhadap iklan-iklan di media massa Jepang, karena iklan-iklan yang ditampilkan dalam media massa menampilkan citra perempuan dalam taraf tertentu.