A Psycholinguistic Study on Communication Impairments by an autistic Child with PDD-NOS at SLB Muhammadiyah Sidayu Gresik
Main Author: | Fimawati, Yuli |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2013
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/100661/1/ABSTRACT.pdf http://repository.ub.ac.id/100661/2/Chapter1-5.pdf http://repository.ub.ac.id/100661/3/Cover.pdf http://repository.ub.ac.id/100661/ |
Daftar Isi:
- Orang-orang membutuhkan bahasa untuk mengekspresikan sesuatu kepada orang lain, hal ini disebut komunikasi. Komunikasi yang sukses apabila pembicara dan pendengar berhasil memproduksi dan memahami tentang pembicaraannya. Anak autis merupakan salah satu orang yang tidak bisa berkomunikasi dengan baik dikarenakan dia memiliki kesulitan untuk memahami pembicaraan. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjabarkan (1) tipe-tipe ketidakseimbangan komunikasi dan (2) pola bahasa nonverbal oleh anak autis dengan PDD-NOS di Sekolaah Luar Biasa Muhammadiyah Sidayu Gresik. Penelitian ini berdasarkan observasi dan pengambilan video tentang percakapan seorang siswa dan Guru. Peserta pada observasi ini adalah seorang murid di kelas tiga SDLB dengan PDD-NOS. teori dari NIDCD (2010) digunakan untuk menganalisi tipe-tipe ketidakseimbangan komunikasi, dan teori dari Ambady dan Rosental digunakan untuk menganalisis tipe-tipe bahasa nonverbal. Hasil penemuan menunjukkan bahwa siswa tersebut memiliki ketidakseimbangan bahasa dan sulit dalam berbahasa nonverbal. Dia memiliki empat tipe ketidakseimbagan, yakni repetitive or rigid language, narrow interest and exceptional abilities, uneven language developmental, and poor nonverbal language. Repetitive or rigid language adalah yang paling sering terlihat dari keempat tipe tersebut, yakni 30 kejadian. Dia juga menunjukkan 32 situasi dengan tidak menggunakan bahasa nonverbal pada komunikasinya. Kesimpulannya, siswa memiliki kesulitan dalam menggunakan serta memahami konteks pembicaraan. Penelitian ini menemukan empat tipe dengan 46 kejadian pada ketidakseimbangan bahasa dan 32 pola pada bahasa nonverbal oleh siswa tersebut. Oleh karena itu, akan lebih baik jika anak dengan PDD-NOS diberi instruksi-instruksi yang pendek dan jelas. Disamping itu, peneliti berikutnya dapat menganalisa bagaimana proses anak autis dengan PDD-NOS memproduksi dan memahami bahasa seperti orang normal.