Mehetabel’s Traits Against The Negative Stereotypes Of Elderly Portrayed In Dorothy Canfield Fisher’s Short Story The Bedquilt

Main Author: Yuniar, Madarina
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/100654/1/COVER_dll.pdf
http://repository.ub.ac.id/100654/2/ABSTRAK%2C_DAFTAR_ISI.pdf
http://repository.ub.ac.id/100654/3/ISI.pdf
http://repository.ub.ac.id/100654/4/FORM_BIMBINGAN.pdf
http://repository.ub.ac.id/100654/
Daftar Isi:
  • Cerita pendek adalah cerita fiksi naratif yang lebih pendek dari novel dan biasanya hanya fokus pada beberapa karakter. Cerita pendek dapat dijadikan salah satu media untuk mengungkapkan fenomena sosial di masyarakat. Salah satu fenomena sosial adalah tentang kehidupan lansia seperti yang diceritakan dalam The Bedquilt karya Dorothy Canfield Fisher. Dalam The Bedquilt, Mehetabel diceritakan sebagai karakter utama yang memiliki sifat- sifat yang bertentangan dengan stereotip negatif tentang lansia. Dalam studi ini, penulis menggunakan pendekatan sosiologi dengan menggunakan teori Social Gerontology. Social Gerontology adalah ilmu yang mempelajari suatu konstruksi sosial diantara lansia terhadap lingkungannya dalam masyarakat. Penulis juga menerapkan teori Disengament dan Activity beserta stereotip kaum lanjut usia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Mehetabel mencerminkan sifat yang bertentangan dengan stereotip terhadap lansia. Dia mampu untuk keluar dari stereotip seperti; kesepian, tidak produktif, tidak penting, tidak bisa belajar, dan dianggap remeh. Dia tidak kesepian meskipun tidak memiliki pasangan yang bisa memberikan kasih sayang dan perhatian. Dia menikmati masa tuanya dengan membuat bedquilt. Keluarganya masih bisa mengambil keuntungan dengan menyuruhnya untuk melakukan pekerjaan rumah tangga dan dia juga bisa menciptakan pola rajutan yang indah. Kemauannya untuk membuat bedquilt begitu kuat, meskipun keterampilan jarinya sudah menurun karena serangan pneumonia dalam beberapa bulan. Keindahan karyanya menjadikan dia sebagai lansia yang sukses, hingga menbuat rumahnya menjadi obyek wisata yang menarik. Dia juga memiliki kebijaksanaan dan spiritualitas karena dia memahami dan tidak marah dengan perlakuan keluarganya. Jadi, dia dapat dikatakan sebagai orang tua yang sukses. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk membahas lebih lanjut tentang aspek psikologis dan bagaimana perubahan sosial dapat mempengaruhi kondisi psikologis orang tua.