Daftar Isi:
  • Bahasa merupakan alat komunikasi dari satu orang ke orang lain. Mereka menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional untuk berkomunikasi dengan beberapa orang dari bangsa lain. Kita tahu bahwa budaya barat telah menyebar di Indonesia, khususnya bahasa. Akibatnya, banyak orang Indonesia menggunakan bahasa dengan variasi bahasa. Keberagaman bahasa di Indonesia inilah termasuk dalam fenomena alih kode dan campur kode. Fenomena ini dapat ditemukan di beberapa aspek, seperti pada film, puisi, lagu, serta novel. Dari alasan inilah penulis mengambil novel Supernova: Ksatria, Puteri, dan Bintang Jatuh karya Dewi Lestari sebagai objek penelitian karena novel ini memiliki banyak kalimat yang menggunakan code switching dan code mixing dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Studi ini meneliti jenis code switching dan code mixing apa yang terdapat didalam percakapan pada karakter utama serta alasan mengapa karakter dalam novel ini mencampurkan atau mengalihkan bahasa pada percakapannya. Penulis menggunakan teori Hoffman (1991) dan Holmes (2001). Studi ini menggunakan metode deskripsi kualitatif karena datanya berupa deskripsi atau penjabaran. Selain itu juga, penulis memaparkan jenis code switching dan code mixing di setiap kalimat sebagai pernyataan di novel Hasil dari studi ini menunjukkan dari 108 pernyataan 75 menggunakan Intra-sentential, 26 Intersentential, empat intra lexical dan tiga melanjutkan pembicara sebelumnya. Hal ini dikarenakan banyak bahasa Inggris yang sering didengar atau diketahui oleh karakter dalam novel sehingga mereka menggunakan bahasa tersebut dengan mudah. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa dari 108 pernyataan 26 pernyataan menggunakan alasan karena membicarakan topik tertentu dan kedelapan alasan lainnya terdapat di data. Kesimpulannya yaitu penulis menemukan empat jenis tipe dan sembilan alasan yang digunakan dalam mengalihkan atau mencampurkan bahasa. Penulis menyarankan kepada mahasiswa jurusan bahasa Inggris untuk menganalisa mengenai code switching dan code mixing di naskah film. Selain itu juga, peneliti selanjutnya bisa mengembangkan studi ini dengan menganalisa dialog lainnya seperti prasangka dalam percakapan dan pidato lainnya.