Reading Miscue Analysis on a Dyslexic Student of English Study Program of Cultural Studies: A Case Study

Main Author: Prasanti, FriskaEsthi
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/100616/1/FRISKA_ESTHI_PRASANTI.pdf
http://repository.ub.ac.id/100616/
Daftar Isi:
  • Psikolinguistik adalah salah satu ilmu yang mempelajari bagaimana manusia membangun, mengaplikasikan, memperoleh dan juga memahami bahasa secara psikologis dan neurobiologi. Psikolinguistik juga membahas mengenai gangguan bahasa dan dibagi menjadi dua tipe; gangguan bahasa akibat perubahan otak kiri dan gangguan bahasa yang dibawa sejak lahir. Dalam penelitian ini, penulis hanya akan meneliti gangguan bahasa tipe kedua karena subjek dalam penelitian ini menderita kelainan bahasa sejak lahir yang disebut dengan disleksia. Gangguan bahasa ini akan menyulitkan seseorang dalam membaca dan menulis. Dalam situasi ini, penderita disleksia bisa melakukan kekeliruan ketika membaca. Untuk meneliti kesalahan tersebut penulis akan melakukan analisa kesalahan membaca dengan menggunakan Reading Miscue Inventory (RMI). Penulis berfokus pada kekeliruan dari Amelia Septiarisa ketika membaca secara lisan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari tahu jenis-jenis kesalahan dari kekeliruan membaca yang dilakukan oleh Amelia Septiarisa sebagai penderita disleksia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena menganalisis kekeliruan membaca dari seorang mahasiswa penderita disleksia di Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Brawijaya. Studi kasus digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan deskrispsi lengkap dari subjek penelitian dan data dalam penelitian ini adalah kekeliruan membaca dari penderita disleksia, Amelia Septiarisa. Penulis memaparkan bahwa ada lima jenis kesalahan yang terjadi dalam proses analisa kekeliruan membaca; penggantian, kelalaian, pembenaran, ragu-ragu dan pegulangan. Penulis tidak menemukan sisipan dan kebalikan dari proses analisa kekeliruan membaca. Dari tes yang dilakukan, penulis menemukan 2 penggantian, 4 kelalaian, 3 pembenaran, 50 keraguan dan 11 pengulangan. Penulis menggunakan tabel sistem penilaian untuk menunjukkan jenis-jenis kesalahan yang ditunjukkan oleh ucapan dan gerakan subjek penelitian. Dalam penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa Amelia Septiarisa tidak bisa membaca secara lisan dalam modus keras. Selain itu, hasil penelitian ini tidak bisa digeneralisasikan untuk disleksia dewasa lainnya. Membaca lisan akan membawanya dalam situasi sulit dan membuatnya melakukan kekeliruan ketika membaca. Akhirnya, penulis menyarankan bahwa para peneliti berikutnya yang ingin menganalisis kesalahan dari penderita disleksia bisa menerapkan teori lain seperti Restropective Miscue Analysis (RMA) untuk menganalisa kekeliruan membaca pada seorang penderita disleksia.