Language Learning Strategies used by different English Proficiency Students of State Senior High School 3 Malang
Daftar Isi:
- Bahasa Inggris adalah bahasa internasional yang sangat penting karena sering digunakan dalam forum-forum internasional. Pemerintah Indonesia menetapkan bahasa Inggris sebagai pelajaran wajib di sekolah. Siswa dituntut untuk memiliki kompetensi dalam kemampuan dasar berbahasa inggris yaitu mendengar, berbicara, membaca dan menulis. Siswa harus memiliki strategi belajar untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam berbahasa Inggris. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Bagaimana strategi belajar bahasa diterapkan oleh siswa kelas 11 di SMAN 3 Malang, dan (2) bagaimana level kemampuan berbahasa inggris berhubungan dengan strategi belajar bahasa yang digunakan oleh siswa kelas 11 di SMAN 3 Malang. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan Strategy Inventory for Language Learning (SILL) versi 7 (EFL/ESL) oleh Oxford (1990) yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai instrumennya. Nilai rapor digunakan untuk mengukur seberapa tinggi kemampuan siswa dalam berbahasa inggris. Penelitian ini menggunakan deskriptif statistik dan Pearson Product Moment untuk menginvestigasi pengaplikasian strategi belajar bahasa dan korelasinya dengan kemampuan berbahasa inggris. Partisipan dalam penelitian ini yaitu siswa kelas 11 di SMAN 3 Malang yang terbagi dalam tiga level yang berbeda dalam kemampuan berbahasa inggris yaitu tinggi, sedang dan rendah. Hasil dari penelitian ini mengindikasi bahwa siswa siswi kelas 11 di SMAN 3 Malang berada pada level menengah dalam penggunaan strategi belajar bahasa. Siswa dengan kemampuan berbahasa inggris yang tinggi lebih banyak menggunakan strategi metakognitif dimana siswa dengan kemampuan berbahasa Inggris sedang menggunakan strategi kompensasi dan siswa dengan kemampuan berbahasa rendah menggunakan strategi afektif. Korelasi positif yang signifikan ditemukan antara siswa dengan kemampuan berbahasa Inggris tinggi dengan strategi metakognitif, dimana korelasi negatif ditemukan pada siswa dengan kemampuan berbahasa Inggris rendah dengan strategi memori. Berdasarkan hasil yang telah didapat, penulis menyarankan siswa untuk mengaplikasikan strategi metakognitif dan mempelajari lebih banyak tentang strategi-strategi belajar bahasa lain yang lebih bervariasi. Untuk peneliti selanjutnya, disarankan untuk meneliti strategi belajar bahasa dalam aspek mendengar, berbicara, menulis, atau membaca melalui wawancara dan observasi.