Flouting and Hedging Maxims in BBC Podcast The English We Speak taken from BBC Learning English

Main Author: KM, PraisyaJovani
Format: Thesis NonPeerReviewed
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/100604/
Daftar Isi:
  • Bahasa adalah sistem yang digunakan untuk kebutuhan transaksi dan interaksi dalam masyarakat yang berfungsi sebagai alat komunikasi. Secara teori, komunikasi yang lancar terjadi saat penutur mematuhi prinsip kerjasama oleh Grice (1975), tetapi prinsip ini tidak dapat selalu dipatuhi dalam percakapan sehari-hari. Fenomena ini disebut pengabaian maksim. Sedangkan fenomena saat penutur merasa tidak yakin dan takut untuk melanggar prinsip ini disebut pembatasan maksim. Studi ini menjelaskan bagaimana pengabaian dan pembatasan maksim dipakai oleh penutur dalam naskah podcast BBC The English We Speak dari BBC Learning English. Naskah ini berisi tentang frase sehari-hari meliputi berbagai macam pokok persoalan yang digunakan dalam komunikasi. Ada tiga rumusan masalah dalam studi ini: (1) tipe maksim apa saja yang diabaikan dalam ucapan di naskah podcast BBC The English We Speak? (2) tipe maksim apa saja yang dibatasi dalam ucapan di naskah podcast BBC The English We Speak? (3) bagaimana maksim tersebut diabaikan dan dibatasi dalam ucapan di naskah podcast BBC The English We Speak? Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berkaitan dengan data yang merupakan kata-kata dan ucapan, dan analisis dokumen karena data merupakan materi tertulis, yaitu teks. Hasil analisis yaitu: Pertama, ada 37 ucapan yang mengabaikan maksim, yang mana maksim kuantitas yang dominan diantara yang lain ditunjukkan oleh 17 ucapan. Penutur juga memanfaatkan strategi retoris, seperti ironi, metafor, tautologi, pernyataan yang berlebihan, dan yang kurang untuk menyampaikan arti tersirat. Kedua, ditemukan 120 ucapan yang membatasi maksim. Kebanyakan penutur mengungkapkan ketidakpastian dan ketidaktepatan berkaitan dengan kebenaran ucapan mereka sehingga menggunakan hedges supaya tidak melanggar maksim, juga untuk memperkecil pemaksaan yang dapat muncul. Hasilnya, terdapat 74 ucapan yang membatasi maksim kualitas. Kejadian tumpang-tindih antara maksim pengabaian dan pembatasan juga ditemui. Terdapat di 9 data, penutur berharap pendengar untuk menafsirkan makna dan merasakan keraguan penutur sekaligus, sehingga dapat memberi respon yang sesuai. Oleh karena itu, kesimpulannya adalah pengabaian maksim digunakan saat penutur mengubah ucapan berdasarkan asumsi. Selain itu, hedges digunakan untuk menunjukkan bahwa penutur masih bekerjasama di dalam percakapan, dan sebagai cara untuk mundur dari maksim percakapan. Disarankan kepada peneliti selanjutanya untuk melakukan studi dan analisis yang lebih dalam berkaitan dengan prinsip kerjasama dan untuk menerapkan berbagai teori dalam percakapan, seperti maksim kesantunan.