A Study Of Josephine Alibrandi’s Self-Concept In Melina Marchetta’s Looking For Alibrandi

Main Author: Anggraini, Atalya
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/100534/1/051204346.pdf
http://repository.ub.ac.id/100534/
Daftar Isi:
  • Manusia selalu mengaktualisasi dirinya secara aktif. Mereka mengalami proses perkembangan yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Skripsi ini berkaitan dengan bagaimana manusia menghadapi konflik-konflik dalam hidupnya yang memberikan pengaruh pada konsep dirinya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis konsep diri Josephine Alibrandi sebagai tokoh utama dalam novel Looking for Alibrandi karya Melina Marchetta. Pendekatan psikologi digunakan dalam menganalisis novel ini dengan pertimbangan bahwa konsep diri berhubungan dengan kondisi psikologi Josephine. Landasan teori yang akan digunakan merujuk pada pengertian konsep diri yang merupakan hasil komposisi dari gambaran terhadap diri, harapan terhadap diri, dan penghargaan terhadap diri. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri juga akan diperhatikan dalam analisis novel ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Josephine menggambarkan dirinya sebagai seorang perempuan yang tidak menarik secara fisik, tidak sopan, suka mendramatisir situasi yang dia tidak sukai, dan pintar. Dia juga harus berurusan dengan status sosialnya sebagai „wog‟ dan anak haram. Harapan Josephine adalah menjadi pengacara dan menjadi seseorang yang dapat diterima oleh lingkungan sekitarnya. Josephine juga mendambakan kehidupan yang normal ketika ia menemui fakta bahwa hubungan di luar nikah sudah menjadi „tradisi‟ di keluarganya. Harapannya menjadi seorang pengacara sesuai dengan kemampuannya secara akademis dan hal ini mengarahkannya pada penghargaan diri yang tinggi. Sebaliknya, harapannya untuk diterima oleh lingkungan sekitarnya tidak sesuai dengan gambaran dirinya dan hal ini memicu rasa rendah diri dalam dirinya. Namun Josephine dapat membangun harga dirinya melalui proses yang harus dia alami di lingkungan keluarga dan sekolah. Penulis menyimpulkan bahwa keluarga memiliki peran yang besar dalam pembentukan konsep diri Josephine Alibrandi. Hal ini berarti konsep diri seseorang tidak dapat dibentuk oleh satu persepsi saja, tetapi melibatkan persepsipersepsi orang lain terhadap orang tersebut.