A Study of Hedging Maxim Found in the Presenter’s Utterances of Ellen DeGeneres Show

Main Author: Dewi, NurriAyudhaMarlia
Format: Thesis NonPeerReviewed Lainnya
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/100498/1/skripsi.PDF
http://repository.ub.ac.id/100498/
Daftar Isi:
  • Didalam komunikasi, manusia menyampaikan pesan kepada pendengar yang akan diinterpretasikan oleh pendengar untuk mencapai tujuan dalam berkomunikasi. Oleh karena itu, pembicara perlu untuk menyampaikan pesan dengan jelas untuk membuat pendengar dapat memahami pesan dengan baik. Salah satu cara yang dapat membantu pembicara untuk menyampaikan pesan dengan jelas adalah pembatasan maxim, terutama ketika pembicara tidak dapat memenuhi keempat maxim yang ada didalam prinsip koperative yang ajukan oleh Grice (maksim kualitas, maksim kuantitas, maksim relevansi, dan maksim cara). Penulis melakukan penelitian tentang pembatasan maksim yang ditemukan dalam ujaran pembawa acara dari talk show Ellen DeGeneres Show. Studi ini telah dilakukan dengan menjawab permasalahan didalam studi ini, yaitu; (1) maksim apa sajakah yang dibatasi oleh pembawa acara dari Ellen DeGeneres Show (2) fungsi apa sajakah yang diterapkan dari pembatasan maksim oleh pembawa acara dari Ellen DeGeneres Show. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dan dokumen analisis untuk meneliti data. Metode penelitian ini diaplikasikan untuk menganalisa ujaran dari pembawa acara melalui traskrip dari Ellen DeGeneres Show berdasarkan teori pembatasan maksim oleh Brown and Levinson (1987) and Grundy (2000). Studi ini menunjukan bahwa semua pembatasan maxim dari prinsip koperative yang ajukan oleh Grice ditemukan didalam ujaran dari pembawa acara Ellen DeGeneres Show, yaitu maksim kualitas, maksim kuantitas, maksim relevansi, dan maksim cara. Pembatasan maksim ini mempunyai fungsi untuk menunjukan kepastian dan ketidakpastian didalam ujaran pembawa acara, untuk menunjukan fungsi kesantunan, untuk menandai adanya perubahan topik dan untuk menyampaikan pesan secara jelas seperti yang tercantum didalam teori dari Brown dan Levinson (1987). Oleh karena itu, pembatasan maksim ini digunakan untuk membuat percakapan berjalan dengan mulus dan koperatif sehingga pesan dapat tersampaikan dengan jelas kepada pendengar. Selain itu, didalam studi ini linguistic context membantu untuk memberi penjelasan lebih dalam mengenai penggunaan pembatasan maksim ini didalam ujaran pembawa acara. Penulis menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk mempelajari lebih dalam tentang aplikasi dari pembatasan maksim yang ditemukan di media lain. Penulis juga menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian tentang pembatasan maksim didalam bahasa lain, seperti didalam Bahasa Indonesia.A