A Study of Speech Acts Used by the Main Character in The Social Network Movie
Main Author: | Wijayati, NukeSukma |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/100492/1/051200897.pdf http://repository.ub.ac.id/100492/ |
Daftar Isi:
- Bahasa merupakan sarana komunikasi. Melalui komunikasi, seseorang dapat menyampaikan ide, perasaan atau apapun terhadap seseorang atau sesuatu. Dalam komunikasi sehari-hari, seseorang tidak hanya memperhatikan apa yang ia katakan saja tetapi juga harus mengetahui bagaimana ia mengutarakan sesuatu untuk menginformasikan atau melakukan sesuatu. Dalam hal ini, penulis mengamati tindak tutur dalam film “The Social Network” yang digunakan oleh tokoh utama. Tindak tutur adalah sebuah ilmu kebahasaan yang mempelajari tentang tindakan dalam ucapan. Ada 3 rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu (1) tindak lokusi, (2) tindak ilokusi apa saja yang digunakan oleh tokoh utama dalam film The Social Network dan (3) dampak ilokusi (perlokusi) apa saja yang mempengaruhi pendengar dari ujaran tokoh utama dalam film The Social Network. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini merupakan penelitian deskripsi dalam bentuk analisis teks untuk menganalisa jenis tindak tutur yang meliputi lokusi, ilokusi dan perlokusi atas ujaran tokoh utama dalam naskah film The Social Network. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga komponen dari tindak tutur termasuk tipe dari tindak tutur tersebut diterapkan dalam film The Social Network. Jenis tindak lokusi yang paling sering digunakan oleh tokoh utama adalah jenis kalimat deklaratif karena ujaran-ujaran tokoh utama bersifat menginformasikan sesuatu kepada pendengar. Sedangkan jenis tindak ilokusi yang paling sering digunakan adalah exercitives – permintaan karena tokoh utama bersifat meminta pendengar untuk melakukan sesuatu. Untuk selanjutnya, jenis tindak perlokusi yang paling sering digunakan adalah tindak tutur yang menunjukkan emosi, seperti ekspresi kemarahan saat pendengar berbicara kepada si pembicara. Penulis menyarankan kepada mahasiswa jurusan bahasa agar mampu mengaplikasikan penelitian ini dalam kehidupan yang nyata, seperti dalam berkomunikasi sehari-hari dengan komunitasnya sehingga mereka bisa memahami konteks ujaran pembicara dengan jelas. Penulis juga menyarankan para peneliti selanjutnya untuk melibatkan lebih dari satu tokoh dalam film agar bisa menghasilkan analisis yang lebih mendalam tentang tindak tutur dan mereka juga bisa mencari subyek yang lain seperti lagu atau komik untuk menambah wawasan berdasarkan analisis tindak tutur.