Politeness Strategies Used by Albert and Lionel in the Movie “The King’s Speech”
Main Author: | Karina, Oktavia |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/100472/1/051201167.pdf http://repository.ub.ac.id/100472/ |
Daftar Isi:
- Bagaimana orang tersebut menggunakan bahasa ketika berkomunikasi dengan orang lain sangatlah penting. Untuk menggunakan bahasa yang benar, seseorang harus memiliki beberapa strategi kesantunan dan juga perlu untuk meminimalkan ancaman tindak ujaran (FTA) untuk memiliki komunikasi yang lebih baik. Fenomena sosial ini dapat muncul dalam film karena menyediakan banyak ucapan yang digunakan oleh para pemain. "The King‟s Speech" adalah sebuah film yang menunjukkan tentang kekayaan, kekuatan dan masyarakat yang berbeda status sosialnya yang terjadi di Inggris sebelum Perang Dunia II. Ada status sosial yang berbeda antara dua tokoh utama; Albert, seorang pangeran, dan Lionel, seorang terapis yang menyembuhkan kegagapan Albert. Studi ini difokuskan pada strategi kesantunan yang digunakan oleh dua tokoh utama dalam film tersebut. Masalah studi ini adalah: Strategi kesantunan apa saja yang digunakan Albert saat bertemu dengan Lionel dan strategi apa yang sering muncul? dan, Strategi kesantunan apa saja yang digunakan Lionel saat bertemu dengan Albert dan strategi apa yang sering muncul? Penulis menggunakan pendekatan kualitatif karena studi ini bertujuan untuk menganalisis dan mendiskusikan jenis strategi kesantunan dari ucapan-ucapan yang digunakan oleh dua karakter utama. Data studi ini adalah kalimat tertulis yang mengandung strategi kesantunan dari dua pemain utama dalam film. Sumber datanya adalah film “The King‟s Speech” yang diunduh dari internet. Hasil dari studi ini menunjukkan bahwa dalam film, semua empat strategi utama digunakan oleh dua karakter utama; Albert dan Lionel. Dalam film ini, Albert paling sering menggunakan strategi Off Record karena dia ingin mengungkapkan kata-katanya menggunakan petunjuk dalam berkomunikasi tanpa melakukannya secara langsung. Sementara, Lionel paling sering menggunakan strategi Positive Politeness ketika mereka bertemu satu sama lain karena dia ingin lebih dekat dan memperkecil perbedaan status sosial dengan Albert dalam proyek penyembuhan kegagapan. Penulis menyarankan penulis lain untuk menganalisis dan membandingkan penggunaan strategi kesantunan di antara orang-orang yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda yang terjadi dalam situasi nyata, seperti dalam pertemuan sosial yang biasa.