The Attempts of Being Perfect as Reflected by Nina Sayers, the Main Character of Black Swan the Movie
Main Author: | Yonathan, ElsaPriskila |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2012
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/100439/1/051201006.pdf http://repository.ub.ac.id/100439/ |
Daftar Isi:
- Setiap individu di dunia pasti memiliki standart-standart yang ditetapkan secara pribadi untuk mencapai suatu kesuksesan dalam hidup. Standart ini berbeda antara satu orang dengan lainnya, tergantung pada tujuan yang akan dicapainya. Teori yang menggambarkan pencapaian kesempurnaan yang dilakukan oleh manusia disebut perfeksionisme yang dikemukakan oleh Alfred Adler sebagai garis besar pendekatan psikologi individu. Ada enam faktor yang mempengaruhi sesorang dalam mencapai kesempurnaan, yaitu, prinsip rendah diri, prinsip keunggulan, prinsip gaya hidup, prinsip diri kreatif, prinsip tujuan dan prinsip kepentingan sosial. Setiap orang memiliki aksi dan reaksi yang berbeda dalam pencapaian kesempurnaan. Jika seseorang merasa bahwa usaha yang telah dilakukannya belum membuahkan hasil seperti yang ia inginkan, maka ia akan melakukan berbagai usaha lain dalam pencapaian ke tahap yang disebut kesempurnaan. Fenomena kesempurnaan ini terdapat pada film ―Black Swan‖. Dalam film ini karakter utama, Nina Sayers, memiliki ambisi untuk menjadi Swan Queen yang sempurna. Meskipun orang memandang ia telah sempurna, namun kesempurnaan menurut Nina adalah tercapainya standart yang telah ditetapkannya secara pribadi. Hal ini menyebabkan dirinya terlalu berambisi untuk mengalahkan sifat yang telah dimiliki dan mengijinkan sifat yang baru untuk masuk dan menggeser sifat lama dalam dirinya. Nina harus melalui proses perpindahan tersebut dengan berbagai halusinasi yang menyebabkan ia merasakan kesakitan dan kenikmatan ketika ia harus melakukan aktifitas seksual dimana perasaan tersebut akan menyebabkan Nina mencapai kesempurnaan sekaligus akan menghancurkan hidup Nina. Selanjutnya, penulis memberikan beberapa saran kepada para pembaca dan peneliti berikutnya. Pertama, jika mereka ingin menganalisa menggunakan teori yang sama, maka mereka harus mempelajari teori perfeksionisme secara mendalam. Kedua, bagi mereka yang ingin mengambil objek penelitian yang sama, mereka harus menganalisa dengan lebih spesifik untuk mendapatkan wawasan mendalam dari karakter utama.