Politeness Strategies Performed by the Two Main Characters in the Movie Entitled “The Prestige”

Main Author: Kawantoro, Danang
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2012
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/100428/1/051200903.pdf
http://repository.ub.ac.id/100428/
Daftar Isi:
  • Sebagai salah satu unsur penting dalam kehidupan kita, komunikasi dapat dijabarkan sebagai salah satu aktivitas menyampaikan dan menerima pesan di antara masyarakat yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan setiap orang dalam kontak sosial untuk mengungkapkan ide, perasaan, pendapat, emosi, dsb. Strategi kesantunan merupakan salah satu strategi yang berhubungan dengan etika dan perilaku masyarakat dalam proses komunikasi mereka. Dalam proses ini, masyarakat mencoba untuk menyampaikan pesan mereka yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi dimana komunikasi itu dilakukan atau terjadi. Strategistrategi tersebut dilakukan dengan mencocokkan Aksi/tindakan yang menyinggung perasaan yang ditemukan dengan strategi kesantunan yang harus digunakan untuk masing-masing. Penulis menerapkan strategi kesantunan yang diterapkan oleh para tokoh dalam film “The Prestige”. Film ini menggambarkan kesopanan yang diterapkan dalam situasi formal dan informal pada awal abad ke-20 di Inggris dan Amerika. Oleh karena itu, dalam studi ini penulis akan menjawab rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu strategi kesantunan apa yang digunakan oleh dua tokoh utama dalam film “The Prestige” ketika sedang bercakap-cakap. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif analisa konten untuk mendeskripsikan fenomena yang dipelajari dengan jelas dan sistematis. Studi deskriptif dengan analisa konten diterapkan untuk menganalisa percakapan para tokoh utama dalam teks skenario film ”The Prestige”. Studi ini mengungkapkan bahwa strategi kesantunan (kesopanan positif dan kesopanan negative) diterapkan oleh para tokoh dalam film terutama dua tokoh utama. Dari strategi-strategi kesantunan yang muncul, Robert Angier lebih sering menggunakan kesopanan positif. Angier menerapkannya di panggung dan percakapan sehari-hari untuk membuat dirinya terlihat lebih bersahabat dengan orang-orang di sekitarnya. Hal itu dapat dilihat dari karakternya dalam film yang selalu terlihat ramah kepada orang-orang yang ia temui. Ia selalu berhasil menghibur penonton atau orang-orang dengan probadinya yang karismatik baik di panggung maupun keseharian. Di sisi lain Alfred Boden lebih sering menggunakan kesopanan negatif yang menggambarkan kepribadian tertutupnya yang selalu menciptaka jarak antara dia dan orang-orang. Hal ini dilakukan dengan tujuan melindungi rahasianya. Untuk penelitian yang berikutnya, penulis menyarankan bahwa skripsi ini bisa menjadi referensi tambahan atau studi pembanding tentang pragmatik yang menerapkan strategi kesantunan dan studi yang menganalisa teks skenario atau yang berbentuk lain yang mengandung perangkat kesantunan. Ia juga menyarankan bahwa studi lain tentang strategi kesantunan harus dilakukan untuk memperbaiki temuan-temuan dari studi yang sebelumnya di bidang lain.