A Study on Figurative Language Used in Beauty Treatment Advertisements in Cita Cinta Magazine
Main Author: | Riyadi, DeviKurniasari |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/100386/1/051104004.pdf http://repository.ub.ac.id/100386/ |
Daftar Isi:
- Bahasa kiasan merupakan salah satu cara bagi manusia untuk berkomunikasi. Bahasa kiasan biasanya digunakan dalam karya sastra seperti syair, puisi, atau lagu. Pada kenyataannya, bahasa kiasan dapat ditemukan di tulisan maupun percakapan kita sehari-hari. Iklan merupakan salah satu media komunikasi yang menggunakan bahasa sebagai alat untuk menarik orang untuk membeli produk iklan tersebut. Dalam studi ini, penulis melakukan sebuah penelitian mengenai penggunaan bahasa kiasan pada iklan perawatan kecantikan di majalah "Cita Cinta". Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi: (1) tipe majas yang digunakan pada iklan perawatan kecantikan di majalah "Cita Cinta" dan (2) makna pada teks yang mengandung bahasa kiasan yang ditemukan pada iklan perawatan kecantikan di majalah "Cita Cinta". Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif. Dokumen analisis digunakan untuk menganalisa ungkapan pada iklan yang mengandung bahasa kiasan. Objek penelitian ini adalah iklan perawatan kecantikan di majalah "Cita Cinta". Studi ini menunjukkan bahwa ada beberapa jenis majas yang digunakan pada iklan perawatan kecantikan di majalah "Cita Cinta". Antara lain metonimia, sinekdoke, metafora, hiperbola, simile, dan personifikasi. Majas yang sering digunakan adalah hiperbola yang menunjukkan pernyataan yang berlebih-lebihan untuk meyakinkan pembaca untuk membeli produk tersebut. Selain itu hampir semua ungkapan mengandung arti untuk membuat wanita lebih cantik dengan cara merawat kulit tubuh dan wajah, serta rambut mereka. Memiliki kulit lembut, kulit putih, rambut indah, dan rambut sehat adalah impian bagi wanita. Jadi, banyak pemasang iklan mencoba untuk meyakinkan pembaca untuk membeli produk tersebut dengan menggunakan bahasa kiasan. Penulis menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian serupa mengenai bahasa kiasan dari sudut pandang atau objek yang berbeda. Selain itu, bagi peneliti selanjutnya dapat mencari teori lainnya berhubungan dengan ilmu bahasa kiasan.