The Different Attitudes of The Main Characters toward Senility Depicted in The Old Man and The Sea and Pak Tua yang Membaca Kisah Cinta A Translated Version of Un Viejo Que Lela Novelas De Amor
Main Author: | Aini, MizaRahmatika |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/100376/1/051103994.pdf http://repository.ub.ac.id/100376/ |
Daftar Isi:
- Studi sastra bandingan adalah kritik sastra yang membandingkan dua karya sastra yang berasal dari negara, bahasa, budaya dan latar belakang sosial yang berbeda. Dalam studi ini, penulis menganalisis dua karya sastra yaitu The Old Man and The Sea karangan Ernest Hemingway dan Pak Tua yang Membaca Kisah Cinta yang ditulis oleh Luis Sepulveda. Tokoh utama dari kedua karya sastra tersebut memiliki persamaan yaitu; masa tua, kesendirian dan kemiskinan. Dengan mempertimbangkan persamaan dan perbedaannya, penulis akan menjawab rumusan masalah tentang bagaimana perbedaan sikap kedua tokoh tersebut dalam menghadapi masa tuanya. Dalam menganalisa kedua karya sastra tersebut, penulis menggunakan teori social gerontology dan psikonalisis Erik Erikson. Studi ini bersifat kualitatif dengan pengambilan data secara langsung dari novela The Old Man and The Sea dan novel Pak Tua yang Membaca Kisah Cinta. Dari analisa yang telah dilakukan, hasil studi ini menunjukkan bahwa ada perbedaan sikap antar tokoh utama dalam kedua novel tersebut. Santiago, tokoh utama dalam The Old Man and The Sea memiliki sikap negatif dalam menghadapi masa tuanya. Sikap pesimis Santiago menyebabkan dia mengalami "despair" atau yang disebut dengan keputus asaan. Jika dilihat dari teori "wisdom", ia adalah seorang yang tidak bijaksana ketika memutuskan untuk berlayar terlalu jauh hanya untuk menunjukkan kehebatan dan harga dirinya sebagai nelayan. Setelah pada akhirnya dia tidak berhasil mendapatkan ikan,dia menyesali keputusannya berlayar serta merasa kalah dan tidak beruntung. Berbeda dengan Santiago, Antonio adalah orang yang memiliki sikap positif yang membuat nya memiliki ego integrity atau integritas. Integritasnya muncul saat penduduk desa memintanya untuk menyelesaikan dua kasus pembunuhan. Integritas tersebut membuatnya memiliki "wisdom" atau kebijaksanaan ketika ia diminta untuk membunuh harimau betina. Antonio mau melakukannya karena untuk menyelamatkan penduduk desa dari ancaman binatang tersebut. Pada akhirnya setelah ia berhasil membunuh harimau tersebut ia tidak merasa bangga pada dirinya. Ia tidak merasa menang maupun kalah. Karena ia melakukannya untuk orang lain, bukan untuk kebanggaannya sendiri. Penulis menyarankan agar pengkajian kritik sastra dari The Old Man and The Sea dan Pak Tua yang Membaca Kisah Cinta dilakukan secara lebih komorehensif, dengan menggunakan teori yang berbeda. Sehingga peneliti selanjutnya bisa memperoleh pengetahuan baru dari pengkajian karya sastra ini.