A Semiotics Study on Non-Verbal Symbolic Mode of Myth Found in Seblang Ceremony by Osing Community in Olehsari Village, Banyuwangi

Main Author: SilviaMaulanaSari
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2010
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/100319/2/051003444.pdf
http://repository.ub.ac.id/100319/
Daftar Isi:
  • Upacara ritual mengandung berbagai simbol sebagai cerminan perasaan, emosi, sikap, dan mitos yang ada di dalam masyarakat. Semiotika berhubungan erat dengan tanda yang meliputi symbol, ikon,dan indeks yang dapat ditemukan pada fenomena-fenomena sehari-hari di lingkungan masyarakat. Simbol-simbol yang mewakili komunikasi antara budaya dan masyarakat sangat menarik untuk diteliti sebagai analisis semiotika. Peneliti mengadakan studi tentang simbol mitos yang terdapat di dalam upacara Seblang oleh komunitas Osing di desa Olehsari, Banyuwangi. Di dalam kajian ini peneliti juga meneliti bagaimana mitos mempengaruhi simbol-simbol non-verbal yang ditemukan. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif yang fokus pada fenomena yang dipelajari. Peneliti memilih analisa konten sebagai jenis penelitian karena dianalisa berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi tidak langsung dan wawancara mendalam untuk memperoleh data berdasarkan rumusan masalah. Ada tiga kelompok simbol non-verbal yang terdapat pada upacara Seblang, yaitu benda-benda fisik (pelaku upacara Seblang, kostum dan aksesoris, alat musik, dan perlengkapan); tindakan ( tindakan dukun, gerakan tari, keliling desa, siraman, dan selametan); dan setting (waktu, lokasi,dan suasana). Selain itu, interpretasi simbol-simbol yang terdapat pada upacara Seblang dapat dilaksanakan dengan menggunakan tiga langkah: denotasi, konotasi, dan mitologi. Hubungan antara denotasi, konotasi, dan mitologi mengarahkan pada pemahaman interpretasi simbol dengan memahami makna sebenarnya dan makna konvensional dan pengaruh mitos terhadap simbol yang ditemukan. Penulis menyarankan kepada peneliti selanjutnya hendaknya lebih sensitive dalam mengenali simbol, karena memang tidak mudah untuk menginterpretasikan tanda-tanda, khususnya simbol. Apabila peneliti selanjutnya ingin mengadakan penelitian yang berkaitan dengan mitologi, mereka hendaknya peka terhadap kondisi sejarah , ideology, dan budaya masyarakat sekitar dan bagaimana mitos berkembang didalamnya. Selain itu, apabila peneliti selanjutnya ingin mengadakan peneltitian yang serupa, hendaknya mereka fokus pada simbol verbal atau simbol verbal dan non-verbal sekaligus.