Speech Style Used By Anggodo in Wiretapped Conversation
Main Author: | ImaRahmawatiSoliha |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.ub.ac.id/100318/1/051003445.pdf http://repository.ub.ac.id/100318/ |
Daftar Isi:
- Ragam merupakan cara untuk menggunakan bahasa ataupun untuk melakukan apa saja yang digunakan untuk menunjukkan kharakteristik orang tersebut. Ragam yang berkaitan dengan perbedaan cara seseorang bicara disebut sebagai ragam bicara. Penulis mengadakan studi tentang ragam bicara yang digunakan oleh Anggodo dalam penyadapan pembicaraan. Anggodo adalah usahawan yang berasal dari Surabaya, dia juga menggunakan ragam yang berbeda untuk berkomunikasi dengan orang lain dalam penyadapan pembicaraan ketika komisi pemberantasan korupsi memutar rekaman tersebut di mahkamah konstitusi. Adapun tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui jenis ragam bicara yang digunakan Anggodo ketika berbicara dengan Wisnu Subroto dan Anggoro Widjojo dalam pembicaraan yang disadap, mengetahui ragam bicara yang sering digunakan Anggodo dan untuk mengetahui bahwa etnik mempengaruhi Anggodo dalam melakukan pembicaraan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk mendeskripsikan fenomena yang dipelajari dengan jelas dan sistematis. Analisa tekstual digunakan untuk menganalisa jenis dari ragam bicara yang digunakan Anggodo dalam pembicaraan yang disadap. Penelitian ini membuktikan bahwa ragam bicara yang digunakan Anggodo ketika berbicara dengan Wisnu adalah ragam santai, ragam usaha dan ragam resmi, sedangkan ketika berbicara dengan Anggoro, Anggodo menggunakan ragam santai dan ragam akrab. Dari ketiga ragam bicara tersebut, yang paling sering digunakan Anggodo adalah ragam santai. Selanjutnya, penelitian ini juga menyingkapkan bahwa suku mempengaruhi Anggodo dalam melakukan pembicaraan dengan Wisnu dan Anggoro. Anggodo memperlihatkan golongan identitasnya dengan menggunakan pemarkamah dan logat bahasa daerah dan beberapa bahasa, yaitu bahasa Jawa dan Indonesia. Penulis menemukan bahwa ragam bicara sangatlah penting dalam berkomunikasi karena itu dapat dijadikan pilihan oleh pembicara sebagai strategi dalam memperoleh perhatian orang lain. Peneliti menyarankan bagi peneliti selanjutnya yang tertarik tentang ragam bicara sebaiknya melanjutkan dan menggali penelitian ini lebih dalam lagi sesuai dengan ragam bicara dalam suasana yang lain, seperti penggunaan gaya bahasa seseorang dalam percakapan yang berhubungan dengan ragam bicara.