Daftar Isi:
  • Olahraga bulutangkis di Indonesia adalah salah satu olahraga yang banyak dimainkan seluruh kalangan masyarakat dan dapat dimainkan oleh semua lapisan umur. Bagi masyarakat Indonesia, bulutangkis merupakan salah satu olahraga yang paling diandalkan untuk membawa nama bangsa di persaingan olahraga internasional. Seiring berjalannya waktu, olahraga bulutangkis semakin dikenal dan digemari oleh masyarakat, tidak hanya di negara ini, tetapi juga negara-negara lain. Negara lain mulai berlomba-lomba untuk memperkuat atlet bulutangkisnya. Olahraga ini mulai menjadi salah satu olahraga yang bergengsi, hingga bermunculan nama-nama baru yang menjadi pemain baru di cabang bulutangkis, mencoba meruntuhkan dominasi negara Cina dan Indonesia, dua negara yang menjadi barometer kekuatan bulutangkis dunia. Mulai dari negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura, negara-negara seperti Korea Selatan, India, hingga negara Eropa seperti Denmark . Prestasi di ajang Olimpiade adalah tolak ukur prestasi olahraga di level Internasional. Atlet-atlet terbaik dari seluruh penjuru dunia bersaing untuk menjadi yang terbaik di ajang empat tahunan ini. Medali emas Olimpiade pertama Indonesia diraih pada Olimpiade 1992 dari cabang bulu tangkis oleh Susi Susanti (tunggal putri) dan Alan Budikusuma (tunggal putra). Setelah itu kontingen bulu tangkis Indonesia selalu berhasil meraih medali emas di setiap Olimpiade. Sampai dengan Olimpiade 2008 lalu, bulu tangkis adalah satu-satunya cabor yang bisa menyumbangkan medali emas. Namun,tradisi emas olimpiade Indonesia yang sudah dimulai sejak tahun 1992 harus terhenti di ajang olimpiade London tahun 2012. Atlet bulutangkis Tanah Air gagal meneruskan tradisi medali di pesta olahraga dunia tersebut. Hanya pasangan Tontowi/Lilyana yang mampu menembus semifinal dan di laga perebutan medali perunggu tersebut, mereka takluk dari pasangan Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen.