Penerapan Model Altman (Z-Score) untuk Memprediksi Kebangkrutan pada Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) (Studi pada Perusahaan Tekstil dan Produk Tekstil yang Terdftar di Bursa Efek Indonesia

Main Author: Salatin, Aswinda
Format: Thesis NonPeerReviewed Book
Bahasa: eng
Terbitan: , 2013
Subjects:
Online Access: http://repository.ub.ac.id/100258/1/051302028.pdf
http://repository.ub.ac.id/100258/
Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan yang akan digunakan untuk memprediksi kemungkinan terjadinya kebangkrutan pada suatu perusahaan. Penelitian menggunakan model prediksi kebangkrutan Altman ( Z-Score ). Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggambarkan setiap aspek sebagai mana adanya dengan menghimpun data dan fakta berupa angka-angka yang berhubungan dengan masalahnya tanpa memberi interpretasi, dan tanpa melakukan pengujian hipotesis. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Populasi penelitian adalah industri Tekstil dan Produk Tekstil Indonesia yang Go-Publik dan masih listing . Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah enam industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) yang selalu listing di bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2009-2011. enam perusahaan ini adalah perusahaan yang mengalami operational loss yaitu PT. Eratex Djaja Tbk, PT. Panasia Filament Inti Tbk, PT. Unitex Tbk, PT. Ever Shine Textile Industry Tbk, PT. Karwell Indonesia Tbk, PT. Surya Intrindo Makmur Tbk. Hasil penelitian yang dilakukan terhadap enam industri TPT yang terdaftar di BEI menunjukkan bahwa enam perusahaan tersebut dalam kondisi tidak baik dan diprediksi akan mengalami kebangkrutan. Hasil perhitungan menunjukkan hanya ada satu perusahaan yang sudah melakukan perbaikan kinerja keuangan yaitu PT. Eratex Djaja Tbk. Nilai yang stabil dan positif dimiliki oleh PT. Ever Shine Textile Industry Tbk, meskipun kinerja keuangan belum maksimal selama periode 2009-2011. Dari lima variabel yang digunakan untuk memprediksi kebangkrutan, variabel X3 yang paling mempengaruhi kebangkrutan yaitu rasio laba ditahan/total aktiva. Pihak manajemen harus segera mengambil tindakan yang diperlukan untuk memperbaiki dan mencegah kondisi perusahaan agar perusahaan dapat melanjutkan kegiatan usahanya dan menghasilkan laba.