Performance of Proximate Analysis of Moringa (Moringa oleifera Lam) Seeds on Various Seed Drying Techniques

Main Authors: Santoso, Bambang Budi, Parwata, IGM Arya, Jayaputra, Jayaputra
Format: Article info application/pdf Journal
Bahasa: ind
Terbitan: Fakultas Teknologi Pangan & Agroindustri (Fatepa) Universitas Mataram dan Perhimpunan Teknik Pertanian (PERTETA) , 2019
Online Access: http://jrpb.unram.ac.id/index.php/jrpb/article/view/138
http://jrpb.unram.ac.id/index.php/jrpb/article/view/138/94
Daftar Isi:
  • One of the advantages of Moringa is the proximate component of seeds, which can be seen as a source of further planting material and also as an industrial processed base material, whose quality is largely determined by how to process the seeds. This study aims to determine the performance of the proximate component of Moringa seeds in various ways of drying seeds. The drying technique are drying using an oven at 60 ± 3 OC and at 105 ± 3 OC, drying with sunlight, and drying with wind flow (dry wind). 250 g of seed samples were used in each drying technique with three replications. Proximate analysis of Moringa seeds was carried out using the standard method by AOAC (2000). The results showed that the drying technique had a significant effect on the proximate component of Moringa seeds due to differences in drying temperatures. There was a decrease in the fat and protein content of the seeds as drying temperatures increased, especially in oven drying techniques (60 OC and 100 OC). Wind drying techniques and sun drying were better techniques for drying Moringa seeds
  • Salah satu keunggulan tanaman kelor adalah komponen proksimat biji, yang dapat dipandang sebagai sumber bahan tanam yaitu benih dan juga sebagai bahan dasar olahan industri, yang kualitasnya sangat ditentukan oleh bagaimana cara memproses biji-biji tersebut. Penelitian ini bertujuan mengetahui keragaan komponen proksimat biji kelor pada berbagai cara pengeringan biji. Teknik pengeringan tersebut adalah pengeringan dengan menggunakan oven pada 60±3 OC dan pada 105±3 OC, pengeringan dengan sinar matahari, dan pengeringan dengan aliran angin (kering angin). Sebanyak 250 g sampel biji digunakan pada setiap teknik pengeringan dengan tiga ulangan. Analisis proksimat biji kelor dilakukan dengan menggunakan metode standar oleh AOAC (2000). Hasil penelitian menunjukkan teknik pengeringan berpengaruh nyata terhadap komponen proksimat biji kelor akibat ada perbedaan suhu pengeringan. Terjadi penurunan kandungan lemak dan protein biji seiring dengan semakin meningkat suhu pengeringan terutama pada teknik pengeringan oven (60 OC dan 100 OC). Teknik pengeringan kering angin dan pengeringan dengan sinar matahari adalah teknik yang lebih baik untuk pengeringan biji kelor