Aktivitas Hepatoprotektif Ekstrak Metanol Buah Lakum [Cayratia trifolia (L.) Domin] terhadap Hepatosit Tikus Putih (Rattus novergicus L.) yang Diinduksi Parasetamol

Main Authors: Putri, Rizki Perdana, Rousdy, Diah Wulandari, Yanti, Ari Hepi, Pancaning Wardoyo, Elvi Rusmiyanto
Format: Article info application/pdf eJournal
Bahasa: ind
Terbitan: Fakultas Biologi | Universitas Jenderal Soedirman , 2019
Subjects:
Online Access: https://journal.bio.unsoed.ac.id/index.php/biosfera/article/view/961
https://journal.bio.unsoed.ac.id/index.php/biosfera/article/view/961/pdf
Daftar Isi:
  • Lakum [Cayratia trifolia (L.) Domin] dikenal akan kandungan metabolit sekundernya seperti flavonoid, terpenoid dan fenol. Kandungan metabolit sekunder ini mengindikasikan bahwa buah lakum berpotensi sebagai sumber antioksidan akibat overdosis parasetamol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas hepatoprotektif ekstrak metanol buah lakum pada hepar tikus putih Wistar yang diinduksi parasetamol dengan dosis tinggi. Buah lakum matang dari Kecamatan Sungai Kakap, Provinsi Kalimantan Barat diekstraksi melalui metode maserasi. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Tiga puluh lima (35) tikus putih jantan galur Wistar (Rattus novergicus L.) dibagi ke dalam 7 kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan terdiri dari 4 kelompok kontrol (normal, negatif, positif dan pelarut) dan 3 kelompok uji dari dosis ekstrak yang berbeda (115, 230 dan 345 mg kg-1). Parasetamol dan bahan uji lainnya diberikan secara oral masing-masing selama 7 hari. Hasil menunjukkan bahwa efek ekstrak metanol buah lakum dosis 230 mg kg-1 (hepatosit normal: 78,05 ± 0,92%; hepatosit nekrosis: 15,04 ± 0,80%) serupa dengan efek silymarin (hepatosit normal: 81,09 ± 0,93%; hepatosit degenerasi: 16,85 ± 0,15%) sebagai obat standar. Dosis optimal ekstrak metanol C. trifolia yang berpotesi sebagai agen hepatoprotektif adalah 230 mg kg-1