Disharmoni Peraturan Perundang-Undangan di Bidang Pengawasan Perwalian di Indonesia (Lintas Sejarah dari Hukum Kolonial ke Hukum Nasional)
Main Author: | Simatupang, Taufik H. |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eArticle |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia
, 2020
|
Subjects: | |
Online Access: |
https://ejournal.balitbangham.go.id/index.php/dejure/article/view/954 https://ejournal.balitbangham.go.id/index.php/dejure/article/view/954/pdf |
ctrlnum |
article-954 |
---|---|
fullrecord |
<?xml version="1.0"?>
<dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title lang="en-US">Disharmoni Peraturan Perundang-Undangan di Bidang Pengawasan Perwalian di Indonesia (Lintas Sejarah dari Hukum Kolonial ke Hukum Nasional)</title><creator>Simatupang, Taufik H.</creator><subject lang="en-US">disharmoni; pengawasan perwalian; lintas sejarah</subject><description lang="en-US">Dalam Pasal 366 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata disebutkan bahwa dalam setiap perwalian yang diperintahkan di dalamnya, Balai Harta Peninggalan ditugaskan sebagai wali pengawas. Namun demikian, keberadaannya sunyi di tengah keramaian perkembangan zaman, khususnya terkait hukum keluarga dan harta kekayaan. Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana kewenangan Balai Harta Peninggalan melakukan pengawasan perwalian dalam kerangka politik hukum nasional, dengan tujuan untuk menjawab apakah kewenangan itu masih ada atau tidak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian yuridis normatif memakai bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengawasan perwalian harus tetap dijalankan karena Undang-Undang Perkawinan belum mengaturnya secara tegas. Termasuk penormaan materil Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Kewarganegaraan dan Undang-Undang Sistem Administrasi Kependudukan tidak serta merta menghapus Pasal 366 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, dalam konteks sejarah, mengatur penggolongan penduduk di Indonesia. Oleh karena itu dalam kerangka politik hukum nasional, Indonesia perlu melakukan pembaharuan hukum perkawinan, dengan mengatur secara khusus tentang pengawasan perwalian yang disesuaikan dengan perkembangan zaman </description><publisher lang="en-US">Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia</publisher><contributor lang="en-US"/><date>2020-06-12</date><type>Journal:Article</type><type>Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion</type><type>Journal:Article</type><type>File:application/pdf</type><identifier>https://ejournal.balitbangham.go.id/index.php/dejure/article/view/954</identifier><identifier>10.30641/dejure.2020.V20.221-232</identifier><source lang="en-US">Jurnal Penelitian Hukum De Jure; Vol 20, No 2 (2020): Edisi Juni; 221-232</source><source>2579-8561</source><source>1410-5632</source><source>10.30641/dejure.2020.V20.2</source><language>eng</language><relation>https://ejournal.balitbangham.go.id/index.php/dejure/article/view/954/pdf</relation><rights lang="en-US">Copyright (c) 2020 Jurnal Penelitian Hukum De Jure</rights><rights lang="en-US">http://creativecommons.org/licenses/by-nd/4.0</rights><recordID>article-954</recordID></dc>
|
language |
eng |
format |
Journal:Article Journal Other:info:eu-repo/semantics/publishedVersion Other File:application/pdf File Journal:eArticle |
author |
Simatupang, Taufik H. |
title |
Disharmoni Peraturan Perundang-Undangan di Bidang Pengawasan Perwalian di Indonesia (Lintas Sejarah dari Hukum Kolonial ke Hukum Nasional) |
publisher |
Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia |
publishDate |
2020 |
topic |
disharmoni pengawasan perwalian lintas sejarah |
url |
https://ejournal.balitbangham.go.id/index.php/dejure/article/view/954 https://ejournal.balitbangham.go.id/index.php/dejure/article/view/954/pdf |
contents |
Dalam Pasal 366 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata disebutkan bahwa dalam setiap perwalian yang diperintahkan di dalamnya, Balai Harta Peninggalan ditugaskan sebagai wali pengawas. Namun demikian, keberadaannya sunyi di tengah keramaian perkembangan zaman, khususnya terkait hukum keluarga dan harta kekayaan. Permasalahan penelitian ini adalah bagaimana kewenangan Balai Harta Peninggalan melakukan pengawasan perwalian dalam kerangka politik hukum nasional, dengan tujuan untuk menjawab apakah kewenangan itu masih ada atau tidak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian yuridis normatif memakai bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengawasan perwalian harus tetap dijalankan karena Undang-Undang Perkawinan belum mengaturnya secara tegas. Termasuk penormaan materil Warga Negara Indonesia dan Warga Negara Asing, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Kewarganegaraan dan Undang-Undang Sistem Administrasi Kependudukan tidak serta merta menghapus Pasal 366 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, dalam konteks sejarah, mengatur penggolongan penduduk di Indonesia. Oleh karena itu dalam kerangka politik hukum nasional, Indonesia perlu melakukan pembaharuan hukum perkawinan, dengan mengatur secara khusus tentang pengawasan perwalian yang disesuaikan dengan perkembangan zaman |
id |
IOS4620.article-954 |
institution |
Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM |
institution_id |
1315 |
institution_type |
library:special library |
library |
Perpustakaan Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM |
library_id |
1133 |
collection |
Jurnal Penelitian Hukum De Jure |
repository_id |
4620 |
subject_area |
Hukum |
city |
JAKARTA SELATAN |
province |
DKI JAKARTA |
shared_to_ipusnas_str |
1 |
repoId |
IOS4620 |
first_indexed |
2020-06-15T01:35:58Z |
last_indexed |
2020-06-15T01:35:58Z |
recordtype |
dc |
_version_ |
1686150327708942336 |
score |
17.538404 |