Pengaruh Leader-Member Exchange terhadap Kepuasan Komunikasi pada karyawan PT Garam (Persero)
Main Author: | Dewabrata, Bondan |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS DR SOETOMO
, 2020
|
Online Access: |
https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/niaga/article/view/2886 https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/niaga/article/view/2886/1381 |
Daftar Isi:
- Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh Leader-Member Exchange terhadap kepuasan komunikasi karyawan PT Garam (Persero) dengan menggunakan teori Leader Member Exchange oleh Liden & Maslyn, (1998) dan Satisfaction Communication menurut Mueller & Lee (2002). Kepemimpinan dimulai dengan fenomena dari sudut pandang komunikasi yaitu hubungan yang tidak merujuk pada atasan dan bawahan menurut Fairhust (2014). Hubungan atasan-bawahan dicirikan oleh tinggi dan rendah "Saling mempengaruhi dalam hal positif, loyalitas, kontribusi dan penghargaan profesional" Liden & Maslyn (1998). Dalam proses mengembangkan kualitas hubungan antara atasan dan bawahan memungkinkan akan dapat mempengaruhi hasil organisasi terutama berkaitan dengan kepuasan komunikasi (Mueller & Lee, 2002). PT. Garam (Persero) dipilih sebagai objek penelitian karena dianggap memiliki level birokrasi dan struktural yang sangat kuat dan kental dengan budaya feodalisme. Karenanya untuk memajukan perusahaan dibutuhkan komunikasi dan hubungan antara atasan dan bawahan yang tinggi. Peneliti menggunakan metode kuantitatif dengan pengumpulan data melalui kuesioner. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampling jenuh dengan teknik analisis regresi bergandaHasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara simultan dan parsial, hubungan atasan-bawahan sangat mempengaruhi kepuasan komunikasi, hal ini dikonfirmasi oleh tingginya nilai kualitas LMX dan skor kepuasan komunikasi karyawan PT Garam (Persero). Ketika bawahan berada dalam LMX yang berkualitas tinggi, maka mereka akan dapat menikmati intensitas hubungan pertukaran informasi dan komunikasi dengan atasannya. Variabel yang dominan dalam penelitian ini memberikan kontribusi sebesar 0,312, sedangkan yang terendah adalah loyalitas 0,217. Kontribusi tertinggi menjadi harapan ketika karyawan melaksanakan perintah atasan dengan baik dan berharap akan selalu bermanfaat bagi kedua belah pihak guna membangun kepercayaan dengan atasannya di bidang profesional demi tercapainya tujuan perusahaan