DAMPAK VARIASI TEMPERATUR SAMUDERA PASIFIK DAN HINDIA EKUATORIAL TERHADAP CURAH HUJAN DI INDONESIA
Main Authors: | Tjasyono HK, Bayong, Ruminta, -, Lubis, Atika, Juaeni, Ina, Woro B. Harijono, Sri |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
, 2010
|
Online Access: |
http://jurnal.lapan.go.id/index.php/jurnal_sains/article/view/338 http://jurnal.lapan.go.id/index.php/jurnal_sains/article/view/338/291 |
Daftar Isi:
- Monsun menyebabkan variasi iklim musiman, sedangkan fenomena alam lain seperti El Nino, La Nina, Osilasi Selatan dan Dipol Osean Hindia menyebabkan variasi iklim non–musiman. Wilayah Indonesia dipengaruhi oleh rezim sirkulasi ekuatorial dan monsunal dengan karakter yang berbeda. Rasio antara jumlah curah hujan dalam monsun Asia (DJF) dan dalam monsun Australia (JJA) lebih besar untuk tipe hujan monsunal dari pada untuk tipe hujan ekuatorial. Pengaruh fenomena El Nino dan IOD(+) adalah penurunan jumlah curah hujan, sehingga masa tanam lebih pendek. Sebaliknya La Nina dan IOD (–) menyebabkan peningkatan jumlah curah hujan dengan demikian masa tanam lebih lama. Frekuensi kejadian El Nino, La Nina di Samudera Pasifik Ekuatorial dan Dipol Osean Hindia Ekuatorial kurang sering dibandingkan kondisi normalnya. Kata kunci : Curah hujan, SST, El Nino, La Nina, Osilasi Selatan, Dipol Osean Hindia.