Usahatani Bawang Daun Monokultur dan Usahatani Bawang Daun Tumpangsari Dengan Cabai Merah Di Kecamatan Panjatan Kabupaten KUlon Progo

Penelitian yang berjudul usahatani bawang daun monokultur dan usahatani bawang daun tumpangsari dengan cabai merah di kecamatan panjatan kab kp, bertujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan usaha tani, produktivitas tenaga kerja dan produktivitas modal. Metode dasar yang digunakan adalah deskripti...

Full description

Main Author: Sri Rahayu Pujianingsih (-)
Format: Serial
Bahasa: ind
Terbitan: Yogyakarta: UPN Veteran FP , 1995
Subjects:
Online Access: http://202.162.35.204:8191/opac/DetailOpacBlank.aspx?id=2487
http://202.162.35.204:8191/opac/uploaded_files/sampul_koleksi/original/Monograf/5754.jpg
LEADER 03010nbsbb2200229kab4500
001 PROGO-09110000000330
005 20110915105217.0
008 ***********************************ind**
035 # # |a 0010-091100000000330 
040 # # |a YOPDYOGKP 
082 # # |a 635.2 
090 # # |a 635.2 Sri U 
100 # # |a Sri Rahayu Pujianingsih 
245 # # |a Usahatani Bawang Daun Monokultur dan Usahatani Bawang Daun Tumpangsari Dengan Cabai Merah Di Kecamatan Panjatan Kabupaten KUlon Progo/  |c Sri Rahayu Pujianingsih 
260 # # |a Yogyakarta:  |b UPN Veteran FP,  |c 1995 
300 # # |a xiii, 100 hlm.,  |c 30 cm 
504 # # |a Bibliografi hlm 100 
520 # # |a Penelitian yang berjudul usahatani bawang daun monokultur dan usahatani bawang daun tumpangsari dengan cabai merah di kecamatan panjatan kab kp, bertujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan usaha tani, produktivitas tenaga kerja dan produktivitas modal. Metode dasar yang digunakan adalah deskriptif analitis abstrak, sedangkan metode pengambilan sampel daerah adalah dilakukan secara purposive sampling dan untuk pengambilan sampel petani digunakan metode snowball sampling. Di desa penelitian terdapat petani yang selain berusahatani bawang daun monokultur juga terdapat petani yang berusaha tani bawang daun tumpangsari dengan cabai merah. Petani memilih usahatani bawang daun monokultur karena kurangnya modal dan kurang berani menanggung resiko kegagalan panen. Petani memilih usahatani bawang daun tumpangsari dengan cabai merah karena dapat meningkatkan pendapatan dan dapat mengurangi risiko kegagalan panen. Dalam analisis data pertama kali data dikumpulkan, disusun kemudian dijelaskan dengan pendekatan tabulasi. Untuk menguji kebenaran hipotesis yang diajukan dilakukan dengan pengujian statistik yaitu uji t (t test). Dari hasil analisis usaha tani diketahui bahwa pendapatan usaha tani bawang daun tumpangsari dengan cabai merah sebesar Rp. 6.748.648,54 per hektar lebih tinggi bila dibandingkan dengan pendapatan usaha tani bawang daun monokultur yaitu sebesar Rp. 1.889.043,50 per hektar. Produktivitas tenaga kerja pada usaha tani bawang daun tumpangsari dengan cabai merah sebesar 11.980,69/HKO/ha lebih tinggi bila dibandingkan dengan produktivitas tenaga kerja pada usahatani bawang daun monokultur yaitu sebesar Rp. 6.748,19/HKO/ha. Produktivitas modal pada usaha tani bawang daun tumpangsari dengan cabai merah sebesar Rp. 1,99 per hektar lebih tinggi bila dibandingkan dengan produktivitas modal pada usahatani bawang daun monokultur yaitu sebesar 1,01 per hektar. Dari hasil pengujian hipotesis dapat diambil kesimpulan bahwa pembudidayaan bawang daun tumpangsari dengan cabai merah akan lebih baik hasilnya atau dengan kata lain lebih menguntungkan bila dibandingkan dengan membudayakan bawang daun monokultur. 
650 # # |a Pertanian 
990 # # |a 075/PKP-S/00 
856 4 0 |u http://202.162.35.204:8191/opac/DetailOpacBlank.aspx?id=2487  |q text/html 
856 4 0 |u http://202.162.35.204:8191/opac/uploaded_files/sampul_koleksi/original/Monograf/5754.jpg  |q image/jpeg