Perbandingan Penerapan Metode Tsukamoto dan Metode Sugeno untuk Menentukan Jumlah Produksi Kursi
Main Authors: | -, Agustin, -, Susanti |
---|---|
Format: | Article info application/pdf eJournal |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
STMIK Amik Riau
, 2018
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id/index.php/satin/article/view/362 http://jurnal.stmik-amik-riau.ac.id/index.php/satin/article/view/362/pdf |
Daftar Isi:
- Produksi merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Logika fuzzy adalah suatu cara untuk memetakan permasalahan dari suatu ruang input kedalam suatu ruang output. Perbedaan antara logika fuzzy dan logika tegas adalah dalam logika tegas hanya memiliki dua nilai yaitu nilai benar dan salah, tapi dalam logika fuzzy suatu keadaan dapat bernilai salah dan benar secara bersamaan. Kelebihan logika fuzzy adalah kemampuannya dalam proses penalaran secara bahasa sehingga dalam perancangannya tidak memerlukan persamaan matematik yang rumit. Pada metode Tsukamoto, setiap konsekuen pada aturan yang berbentuk If-Then harus dipresentasikan dalamsuatu himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaan yang monoton. Hasilnya output hasil inferensi dari tiap-tiap aturan diberikan secara tegas berdasarkan α-predikat. Hasil akhirnya diperoleh dengan menggunakan rata-rata terbobot. Pada metode Sugeno output system tidak hanya berupa himpunan fuzzy, melainkan berupa konstanta atau oersamaan linear.