Hatta, Islam Dan Negara
Main Author: | Suleman, Zulfikri |
---|---|
Format: | Book NonPeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
Fakultas Syari'ah IAIN Imam Bonjol Padang
, 2010
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.unsri.ac.id/758/1/cover.pdf http://eprints.unsri.ac.id/758/3/Pages_from_hatta%252Cislam_dan_negara.pdf http://eprints.unsri.ac.id/758/4/hatta%252Cislam_dan_negara.pdf http://eprints.unsri.ac.id/758/ |
Daftar Isi:
- Tulisan ini ingin membahas pemikiran salah satu Bapak pendiri bangsa Indonesia yang utama, Mohammad hatta ( 1902-1980). Topik yang dipilih adalah “ Hatta, Islam dan Negara “, yang menjelaskan bagaimana kaitan Negara dan Islam dalam pandangan Hatta. Tujuannya adalah untuk merekontruksi konsep kenegaraan Hatta serta menandai tempat Islam dalam bangunan kenegaraan Hatta tersebut. Sepanjang menyangku dua konsep “Islam dan Negara ini, kita menemukan dua hal yang seolah-olah bertentangan dalam diri hatta. Pertama adalah Hatta sebagai penganut Islam yang taqwa, yang ketaqwaannya menurut Nurcholis Madjid bersifat substantif. Kedua adalah Hatta yang berinisiatif membuang tujuh kata terakhir dalam rumusan Paiagam Djakarta (“dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya”) dalam sidang penentuan dasar Negara tahun 1945, yang berakibat pupusnya kemungkinansedari awal untuk mewujudkan Indonesia merdeka sebagai negara Islam. Tulisan ini didasarkan pada bahan tertulis karya Hatta sendiri maupun tulisan orang lain tentang Hatta. Dengan metode penalaran logis (logical reasoning), ingin dikemukan bahwa wujud Islam dalam kehidupan bernegara, bagi Hatta, tercermin dalam sikap dan perilaku para penyelenggaranya dan umat yang menganut ajaran Islam ini, bukan pada kelembagaannya. Bagi Hatta, sumbangan Islam dalam kehidupan bernegara terletak pada terwujudnya tatanan demokrasi yang damai, berkeadilan dan penuh persaudaraan atar umat manusia. Negara pengurus (demokrasi sosial) adalah titik pertemuan Islam dan negara dalam pandangan Hatta.