PENGARUH TEMPERATUR DAN KOMPOSISI PADA PEMBUATAN BIOBRIKET DARI CANGKANG BIJI KARET DAN PLASTIK POLIETILEN

Main Authors: Selpiana, Selpiana, Sugianto, Sugianto, Ferdian, Ferdian
Format: Article PeerReviewed application/pdf
Terbitan: Unsri Press , 2014
Subjects:
Online Access: http://eprints.unsri.ac.id/6049/1/AVoER_VI_Selpiana.pdf
http://eprints.unsri.ac.id/6049/
Daftar Isi:
  • Bahan bakar fosil yang merupakan bahan bakar konvensional yang penggunaannya meningkat setiap tahunnya menuntut kita untuk menemukan energi alternatif dan energi terbarukan sebagai pengganti bahan bakar fosil. Cangkang biji karet yang merupakan limbah perkebunan dan plastik polietilene sebagai limbah rumah tangga memiliki nilai energi yang menguntungkan tetapi masih kurang pemanfaatannya. Cangkang biji karet memiliki struktur yang keras dan memiliki kadar selulosa tinggi dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan biobriket. Metode pembuatan biobriket dari cangkang biji karet dengan penambahan plastik polietilene secara garis besar melalui tahapan pembersihan, pengeringan, karbonisasi, pencampuran, dan percetakan. Pada penelitian ini variabel yang digunakan adalah Temperatur karbonisasi, komposisi campuran dari arang cangkang biji karet dan plastik polietilene. Temperatur karbonisasi yang digunakan dimulai dari temperatur 400 o C, 450 o C, 500 o C, 550 o C, dan 600 o C. Sedangkan variabel komposisi yang digunakan yaitu; 90 % BK : 0 % PP, 85 % BK : 5 % PP, 80 % BK : 10 %PP, 75 % BK : 15 % PP. Perekat yang digunakan barupa larutan kanji dengan kadar campuran 10% dari total berat biobriket. Dari penelitian yang dilakukan didapat biobriket dengan kualitas optimal pada temperatur karbonisasi 550 o C dengan penambahan plastik polietilene sebanyak 15%, dimana nilai kalor sebesar 7036 cal.gr, kadar air lembab 6,31 %, kadar abu 1,47 %, kadar zat terbang 35,55 %, dan kadar karbon padat sebesar 56,67 %.