PENGOLAHAN AIR RAWA MENJADI AIR BERSIH DI DAERAH TIMBANGAN INDRALAYA (-3,201341 LS 104,6513881 BT) MENGGUNAKAN MEMBRAN ULTRAFILTRASI
Main Authors: | Prahady, Susmanto, Juang, Primantoro, Ahmad, Rumaiza |
---|---|
Format: | Monograph NonPeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya, Sumatera Sekatan, Indonesia
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.unsri.ac.id/5328/1/siap_kirim_Prahady.pdf http://avoer.ft.unsri.ac.id/ http://eprints.unsri.ac.id/5328/ |
Daftar Isi:
- Air rawa banyak mengandung senyawa organik terlarut yang terdiri dari ionik dan non ionik, unsur-unsur asam seperti sulfat, khlorida,dan nitrat yang melebihi kondisi normal air pada umumnya. Kondisi seperti itu sangat berbahaya apabila air rawa digunakan untuk keperluan sehari-hari. Oleh karena itu perlu adanya pengelolaan sumber daya air rawa dengan benar salah satunya dengan menggunakan membran. Penelitian ini menggunakan membran Ultrafiltrasi dengan bahan polimer. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi optimum laju alir (Flow rate) dari variasi yang telah ditentukan guna menghasilkan permeat dengan kualitas yang baik. Variasi laju alir yang telah di tentukan adalah, 4 liter/menit, 5 liter/menit, 6 liter/menit, 7 liter/menit, dan 8 liter/menit.. Hasil analisa yang didapat menunjukan penurunan kandungan untuk setiap parameter, hal ini menyebabkan peningkatan kualitas dari air rawa. Penurunan yang signifikan terjadi pada parameter kandungan logam besi, yaitu dari 1,595 ppm menjadi 0,098 ppm, turbiditi sebesar 42,3 NTU menjadi 0,50 NTU, TDS sebesar 52,4 ppm menjadi 44,9 ppm, TSS sebesar 46,9 menjadi 3,4 ppm, konduktivitas sebesar 64,3 mikro siemens menjadi 50,9, dan pH yang mendekati netral. Permeat yang dihasilkan kadarnya sudah sesuai dengan baku mutu air bersih berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan no.492/MENKES/IV/2010.