Efek Teratogenik Vitamin A Dosis Tinggi dan Senyawa Turunannya Selama Kehamilan

Main Author: Septadina, Indri Seta
Format: Article NonPeerReviewed application/pdf
Terbitan: Udayana University Press
Subjects:
Online Access: http://eprints.unsri.ac.id/4033/1/Efek_Teratogenik_Vitamin_A_Dosis_Tinggi.pdf
http://eprints.unsri.ac.id/4033/
Daftar Isi:
  • Penggunaan beberapa obat selama kehamilan dapat menimbulkan resiko yang membahayakan janin. Penelitian di Amerika menunjukkan 60-70% perempuan hamil menggunakan 3-10 jenis obat selama kehamilannya. Sebagian obat yang diminum oleh ibu hamil dapat menembus plasenta sampai masuk ke dalam sirkulasi janin dan menyebabkan kelainan pada masa embriogenesis sampai organogenesis. Vitamin A dibutuhkan untuk pertumbuhan sel, proliferasi, dan differensiasi sel epitel serta menunjang perkembangan sistem penglihatan, dan reproduksi. Senyawa yang analog dengan vitamin A seperti retinoid, vitamin A palmitat, dan isotretionin sering ditambahkan ke dalam racikan obat sebagai penghalus kulit. Pemberian vitamin A maupun senyawa turunannya bisa diberikan selama kehamilan dengan dosis tidak lebih dari 8000 IU per hari. Pada penelitian yang dilakukan oleh Institut Toksikologi dan Embriofarmakologi, pemberian vitamin A dosis tinggi selama kehamilan dapat menyebabkan kelainan morfologi pada janin. Pada penelitian lain disebutkan juga bahwa vitamin A palmitat yang diberikan pada tikus betina yang hamil menyebabkan embrioletal, sedangkan pada tikus yang bertahan hidup terbukti menyebabkan palatoschizis, exencephaly, mikrophtalmus, anophtalmus, hidronefrosis, brachygnatia, pinna anomalies, dan kelainan jantung bawaan. Resiko terjadinya efek teratogenik akibat pemberian vitamin A dan turunannya tergantung pada dosis obat yang diberikan. Walaupun pemberian vitamin A selama kehamilan menunjukkan keamanan pada hewan coba pada dosis yang disarankan, namun pemberiannya pada manusia belum teruji secara klinis dan diperlukan penelitian lebih lanjut.