Pengurangan Kadar Abu dan Sulfur pada Batubara Semi Antrasit dari Tanjung Enim dengan cara Pencucian bermedia Air-Minyak Sawit
Main Authors: | Nukman, Nukman, Basri, Hasan |
---|---|
Format: | Proceeding PeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
, 2007
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.unsri.ac.id/3281/1/Nukman_dan_Hasan_Basri%2C_(2007)%2C_Pengurangan_Kadar_Abu_dan_Sulfur_pada_Batubara_Semi_Antrasit_dari_Tanjung_Enim_dengan_car.pdf http://www.lingkungan-tropis.org/pengurangan-kadar-abu-nukman http://eprints.unsri.ac.id/3281/ |
Daftar Isi:
- Abu dan sulfur adalah bahan pengotor pada batubara yang keberadaannya harus dalam persentase seminimal mungkin. Kadar abu dan sulfur yang tinggi menyebabkan nilai kalori batubara menjadi rendah dan sulit untuk dinyalakan. Abu sisa hasil pembakaran akan mencemari lingkungan. Adapun Sulfur pada batubara akan menghasilkan emisi gas buang berupa SO2, penurunan kada abu dan sulfur pada batubara semi antrasit dilakukan dengan cara mencuci batubara. Metoda yang dipakai adalah metoda aglomerasi air-minyak sawit. Batubara semi antrasit dari Tanjung Enim dengan kadar abu sebesar 6,22% dan sulfur sebesar 2,07% dicampur dengan air dan minyak di dalam satu tabung baja tahan karat kemudian diaduk sehinggak menjadi aglomerat. Dengan menggunakan minyak goreng sawit dan atau minyak sawit mentah (crude palm oil –CPO) sebagai minyak aglomerasi, kadar abu turun menjadi 3,19 % dan sulfur menjadi 1,4%