EVALUASI PROGRAM PENYEDIAAN AIR BERSIH DI DESA BUMI AGUNG KECAMATAN LALAN KABUPATEN MUSI BANYUASIN
Main Authors: | Adi, Putut Setya, Dahlan, M. Hatta, Zulkifli, Hilda |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
Program Studi Pengelolaan Lingkungan Program Pascasarjana Universitas Sriwijaya
, 2007
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.unsri.ac.id/328/4/Pages_from_EVALUASI_PROGRAM_PENYEDIAAN_AIR_BERSIH_DI_DESA_BUMI_AGUNG_KECAMATAN_LALAN_KABUPATEN_MUSI_BANYUASIN.pdf http://eprints.unsri.ac.id/328/5/Pages_from_EVALUASI_PROGRAM_PENYEDIAAN_AIR_BERSIH_DI_DESA_BUMI_AGUNG_KECAMATAN_LALAN_KABUPATEN_MUSI_BANYUASIN%2D2.pdf http://pps.unsri.ac.id http://eprints.unsri.ac.id/328/ |
Daftar Isi:
- Kabupaten Musi Banyuasin masih memiliki desa-desa yang belum dapat dijangkau oleh pelayanan air bersih. (tingkat jangkauan pencapaian masih rendah : 27%). Desa Bumi Agung berlokasi di Kecamatan Lalan dengan luas 1.257 ha merupakan desa perairan yang tergolong mempuuyai tingkat jangkauan pelayanan air bersih paling rendah (l9,2%). Hal ini mendasari dibutuhkannya, upaya alternatif untuk mengatasi kelangkaan air khususnya pada musim kemarau. Pemerintah kabupaten melalui program Penyediaan Sarana Air Bersih untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah pada tahun 2005 telah meluncurkan program bantuan pengadaan tempat Penampungan Air Hujan (PAH). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap perencanaan, proses dan implementasi program dimaksud pada masyarakat desa Bumi Agung. Metoda yang digunakan adalah metoda survai kualitatif, dengan jumlah responden 428 orang melalui sistem sensus, dengan kualifikasi responden : pemerintah daerah dan masyarakat. Tolok ukur penelitian adalah keterlibatan masyarakat dalam hai perencanaan program, proses pelaksanaan, evaluasi jumlah gentong yang dihasilkan masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari program Penyediaan Sarana Air Bersih Untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah telah dihasilkan 440 unit gentong: 428 unit untuk masyarakat, 12 unit untuk tempat-tempat umum. Perbaikan dilakukan terhadap gentong lama sebanyak 345 dari 428 sehingga jangkauan pencapaian naik menjadi 60%. Keterlibatan masyarakat positif dalam hal hontribusi incash (dana tunai) sebesar 4%; dan inkind (bahan dan tenaga tanpa upah) sebesar l6%; adanya transfer of skill & knowledge; memperoleh gentong dengan fungsi penampungan air pada musim hujan untuk cadangan musim kemarau. Keterlibatan masyarakat juga nampak pada rangkaian kegiatan mulai dari tahap perencanaan, proses pelaksanaan program sampai kepada implementasi pelaksanaannya oleh masyarakat. Tim fasilitator hanya berfungsi memfasilitasi program.