PASAR KERJA FLEKSIBEL DAN EKSLUSI SOSIAL DI UNIVERSITAS (Kajian Hubungan Kerja Tenaga Pendidik Perempuan Pasca PTN_BHMN)
Daftar Isi:
- Privatisasi pendidikan tidak semata meresahkan calon mahasiswa, mahasiswa, dan alumni, tertapi juga tenaga pendidiknya. Pelepasan tanggung jawab Negara pada dunia pendidikan ini sekaligus berdampak pada pasar kerja. Pasar kerja yang fleksibel merupakan suatu bentuk kemiskinan baru karena mengandung kerawanan pekerjaan. Saat ini, sistem hubungan kerja fleksibel sebagai turunan neoliberal bukan semata menjadi bagian kehidupan pekerja kelas bawah, melainkan juga kelas menengah. Tenaga pendidik di perguruan tinggi pun merasakan imbas dari kebijakan Negara sekaligus universitas ini. Meningkatnya ketidakpastian kerja, singkatnya masa kerja, tiadanya jaminan sosial, pendapatan yang tidak menentu, hingga nilai kerja yang tidak dibayar menjadi bagian kehidupan pendidik tidak tetap di perguruan tinggi. Hal tersebut akan bertambah lagi dengan tiadanya cuti haid, cuti melahirkan dan menyusui, hingga tunjangan bersalin bagi pendidik perempuan. Kondisi akan terus meningkat jika tidak ada perlawanan dari pekerja, khususnya pendidik perempuan sebagai pihak yang paling merasakan dampak kebijakan hubungan kerja fleksibel, Dengan demikian, kesadaran membentuk dan bergabung dalam serikat pekerja menjadi suatu keharusan dalam menolak sistem hubungan kerja fleksibel.