Konflik Politik Di Kesultanan Palembang (1804-1821)
Main Author: | Farida , Farida |
---|---|
Format: | Article PeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
Jurusan Sejarah Fak. Ilmu Sosial Univ. Negeri Jakarta
, 2007
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.unsri.ac.id/2359/1/Cover_Lontar_Edisi_Juli%2D_Desember_2007.pdf http://eprints.unsri.ac.id/2359/2/Daftar_Isi_dan_Isi_Lontar_Edisi_Juli%2D_Desember_2007.pdf http://eprints.unsri.ac.id/2359/ |
Daftar Isi:
- Permasalahan dalam tulisan ini adalah “Bagaimana konflik antara Kesultanan Palembang dan Inggris, Belanda pada masa pemerintahan Sultan Badaruddin II?” Dengan metode penulisan sejarah. Sebagai Kesultanan yang telah berdiri selama satu setengah abad dengan kelebihan sebagai penghasil lada dan timah yang potensial, menempatkan Pelembang menjadi incaran kaum kolonialis Inggris dan Belanda. Akibatnya Palembang dihadapkan dengan berkali-kali konflik, baik yang disebabkan oleh faktor intern (perebutan kekuasaan) maupun faktor ekstern (Inggris dan Belanda). Kondisi inilah yang membawa Kesultanan Palembang kehilangan kedaulatannya