Efek Asam Metoksiasetat (MAA) Terhadap Kemunculan Aberasi Kromosom Embrio Tahap Praimplantasi Mencit (Mus musculus) Swiss Webster*

Main Author: Riyanto, Riyanto
Format: Article PeerReviewed application/pdf
Terbitan: Pendidikan MIPA FKIP Unsri , 2003
Subjects:
Online Access: http://eprints.unsri.ac.id/1628/1/Efek_MAA_terhadap_Kemunculan_Aberasi_krom_Embrio_Tahap_Praimplantasi_Mus_Musculus__lektor_.pdf
http://www.fkip.unsri.ac.id/
http://eprints.unsri.ac.id/1628/
Daftar Isi:
  • Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui efek asam metoksiasetat (MAA) terhadap kemunculan aberasi kromosom embrio tahap praimplantasi mencit (Mus musculus) Swiss Webster. Mencit betina dewasa disuperovulasi dengan PMSG (Folligon) 5 I.U./ekor dan hCG (Chorulon) 5 I.U./ekor, kemudian dikawinkan semalam. Bila keesokan paginya terdapat sumbat vagina, maka mencit dinyatakan bunting 0 hari. Selanjutnya mencit pada umur kebuntingan 2 hari diberi MAA dengan dosis 2,5 mmol/kg bb secara gavage. Pada umur kebuntingan 3,5 hari mencit dibunuh untuk koleksi embrio. Dua jam sebelum dibunuh mencit diberi kolkhisin 2 mg/kg bb secara intraperitoneal. Pengamatan aberasi kromosom diperoleh dari blastokista lanjut hasil disagregasi dengan menggunakan metode Tarkowski (1966). Hasil pengamatan menunjukkan, bahwa pemberian MAA menyebabkan jumlah sel yang mengalami kelainan struktur kromosom pada kelompok perlakuan cenderung meningkat (24%) dibandingkan dengan kelompok kontrol (16%). Selain itu, persentase total kromosom metafase yang abnormal (hiperploid dan hipoploid) cenderung meningkat (47,45%) dibandingkan dengan kelompok kontrol (37,28%). Dapat disimpulkan bahwa, pemberian MAA cenderung meningkatkan kelainan struktur kromosom dan jumlah abnormal kromosom blastomer terutama hiperploid.