Pengelolaan Lahan Kawasan Hutan Untuk Mendukung Pembangunan Hutan Tanaman Rakyat Di Sumatera Selatan

Main Authors: Sabaruddin, Sabaruddin, Prayitno, Muh Bambang
Format: Proceeding NonPeerReviewed application/pdf
Terbitan: , 2009
Subjects:
Online Access: http://eprints.unsri.ac.id/1535/1/PENGELOLAAN_LAHAN_KAWASAN_HUTAN.pdf
http://eprints.unsri.ac.id/1535/
Daftar Isi:
  • Sumberdaya alam di Negara Republik Indonesia merupakan kekayaan alam untuk dikelola sebagai sumber kehidupan untuk kesejahteraan rakyat lndonesia, sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945. Hutan sebagai salah satu sumberdaya alam di lndonesia mempunyai kekayaan plasma nutfah dengan keragaman yang sangat tinggi, untuk dikelola sebagai sumber kehidupan dan kemakmuran rakyat. Makalah ini bertujuan untuk memberikan suatu infomasi tentang upaya pengelolaan hutan dan kawasannya untuk kegiatan pembangunan hutan tanaman rakyat dengan memanfaatkan hasil penelitian yang telah dilakukan, sebagai salah satu altematif dalam memperbaiki ekosistem lahan dan pendapatan masyarakat. Pembangunan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) merupakan salah satu kegiatan penting dalam sektor kehutanan, dengan meningkatkan pemberdayaan masyarakat pada kegiatan kehutanan. Propinsi Sumatera Selatan mempunyai potensi sangat besar dalam pembangunan HTR, yakni dengan memanfaatkan baik areal Hutan Produksi sekitar 238.004 Ha dan Kawasan Hutan yang tidak berhutan (perladangan, pertanian, kebun dan hutan kntis) mencapai 1.871.947 ha. Salah satu faktor keberhasilan pembangunan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) adalah Pengetahuan Kondisi Biofisik Tanah. Pengetahuan tentang tanah, yakni bio-fisik-kimia tanah dan aspek lingkungan (iklim dan hidrologi) adalah sangat penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Upaya yang harus dilakukan untuk mendapatkan hasil rekomendasi pengelolaan lahan adalah memadukan antara hasil karakteristik, analisis tanah, kondisi iklim dan hidrologi dengan persyaratan tumbuh tanaman HTR untuk menghasilkan keragaman ruang kelas kesesuaran lahan. Tingkat kesesuaian lahan dengan faktor pembatas sebagai kondisi aktual lahan, dapat ditingkatkan menjadi lebih potensial dengan kegiatan antara lain pemupukan, pengapuran, irigasi dan drainase.