PEMODELAN CFD PROSES PENCAIRAN BATUBARA: DISTRIBUSI SUHU SLURRY BATUBARA DALAM AUTOCLAVE
Main Authors: | Cundari, Lia, Novia, Novia |
---|---|
Format: | BookSection PeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.unsri.ac.id/139/1/Pages_from_PROSIDING_AVOER_2011%2D33.pdf http://avoer2011.unsri.ac.id http://eprints.unsri.ac.id/139/ |
Daftar Isi:
- Kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan teknologi, transportasi, dan industri. Di sisi lain cadangan minyak bumi yang tersedia semakin menipis, dan diperkirakan akan habis jika digunakan terus-menerus. Untuk itu diperlukan suatu energi alternatif sebagai pengganti minyak bumi, yaitu melalui teknologi pencairan batubara. Proses pencairan batubara (BCL) merupakan proses untuk mengkonversi batubara muda (lignit) menjadi liquid secara langsung. Reaksi ini terjadi di dalam autoclave berpengaduk dengan volume 1 liter, dan dengan kondisi operasi tinggi (tekanan 8 – 12 Mpa dan suhu 430 – 450oC). Slurry batubara, pelarut, katalis limonit, dan hidrogen dimasukkan ke dalam reaktor, lalu dilakukan tes kebocoran. Setelah tes kebocoran selesai, dilakukan pre-heating hingga mencapai kondisi operasi proses. Reaksi pencairan berlangsung selama 60 menit. Reaksi pencairan batubara melibatkan reaksi perengkahan dan hidrogenasi yang sangat kompleks. Oleh karena itu, diperlukan suatu model matematis untuk menyederhanakannya. Pada penelitian ini, pemodelan matematis proses pencairan batubara dalam autoclave dilakukan dengan menggunakan sofware Fluent 6.3 (paket CFD (Computational Fluid Dynamisc)). Simulasi dilakukan untuk mengetahui distribusi suhu dalam reactor selama proses pencairan. Dari hasil simulasi dapat diketahui bahwa temperatur di sepanjang reaktor tidaklah isothermal, dengan rentang temperatur 723oK - 800oK.