PANDANGAN HOLISTIK TENTANG BANGUNAN HEMAT ENERGI

Main Author: Liauw, Franky
Format: BookSection PeerReviewed application/pdf
Terbitan: Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya , 2011
Subjects:
Online Access: http://eprints.unsri.ac.id/125/1/Pages_from_PROSIDING_AVOER_2011%2D20.pdf
http://avoer2011.unsri.ac.id
http://eprints.unsri.ac.id/125/
ctrlnum 125
fullrecord <?xml version="1.0"?> <dc schemaLocation="http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc/ http://www.openarchives.org/OAI/2.0/oai_dc.xsd"><title>PANDANGAN HOLISTIK TENTANG BANGUNAN HEMAT ENERGI</title><creator>Liauw, Franky</creator><subject>T Technology (General)</subject><subject>TA Engineering (General). Civil engineering (General)</subject><subject>TH Building construction</subject><description>Krisis energi terjadi karena kandungan minyak bumi akan habis dalam waktu tidak terlalu lama lagi. Energi alternatif belum dapat sepenuhnya menggantikan karena masih mahal. Penghematan penggunaan energi harus dijalankan. Budaya hemat sebenarnya tidak harus menunggu krisis terjadi. Bangunan adalah pengkonsumsi energi terbesar, wajar jika menjadi prioritas penghematan. Penghematan energi yang terkait dengan bangunan harus memperhatikan semua aspek yang terkait. Setiap bangunan mengalami beberapa tahapan yang berbeda tingkat kerumitan dan permasalahannya. Dimulai dari munculnya kebutuhan, disertai ide mengenai bentuk dan besaran bangunan yang diinginkan. Pemilik dana terbatas tanpa diberitahukan pun akan berusaha berhemat. Pemilik dana besar mungkin tidak peduli akan penghematan, namun siapapun tentu akan memilih hal yang lebih menguntungkan dirinya. Pada tahap perancangan di samping harus menguasai cara menghasilkan rancangan bangunan yang hemat energi, perancang sendiri harus berbudaya hemat. Perancang juga perlu memberi pemahaman kepada pemilik mengenai pentingnya hemat energi, serta manfaatnya bagi dirinya sendiri. Pada tahap pembangunan, kontraktor harus menentukan cara-cara yang meminimalkan buangan, juga tidak mencemari lingkungan yang akan menuntut biaya besar untuk pembersihannya. Penghematan bahan dan pencegahan bongkar pasang yang tidak perlu akan meningkatkan keuntungan bagi kontraktor, serta menghemat energi dan sumber daya lainnya. Pada masa pengoperasian dan penggunaan, juga perawatan dan perbaikan, pengguna perlu memiliki budaya dan kebiasaan hemat energi dalam hidupnya sehari-hari, agar bangunan yang sudah dirancang hemat energi tidak sia-sia, serta memperlakukan bangunan mengikuti kaidah hemat energi. Bangunan mungkin harus dihancurkan bila dianggap sudah tidak layak digunakan lagi. Bila perancang sudah menyiapkan, dan pembongkaran dilakukan dengan cara-cara yang sudah direncanakan, akan banyak elemen bangunan yang dapat digunakan kembali. Energi dan biaya pembongkaran pun akan dapat ditekan seminimal mungkin. Semua pihak pada setiap tahap harus merasa sebagai bagian dari tim, dan menganggap pihak lain juga sebagai bagian dari tim yang akan mencapai ide penghematan energi, serta menyediakan dan menyiapkan langkah penghematan energi bagi pihak yang terlibat pada tahap berikutnya.</description><publisher>Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya</publisher><date>2011-10-26</date><type>Book:BookSection</type><type>PeerReview:PeerReviewed</type><type>File:application/pdf</type><identifier>http://eprints.unsri.ac.id/125/1/Pages_from_PROSIDING_AVOER_2011%2D20.pdf</identifier><relation>http://avoer2011.unsri.ac.id</relation><identifier>Liauw, Franky (2011) PANDANGAN HOLISTIK TENTANG BANGUNAN HEMAT ENERGI. In: Prosiding Seminar Nasional AVoER ke-3. Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya, Palembang, pp. 169-177. ISBN 979-587-395-4</identifier><relation>http://eprints.unsri.ac.id/125/</relation><recordID>125</recordID></dc>
format Book:BookSection
Book
PeerReview:PeerReviewed
PeerReview
File:application/pdf
File
author Liauw, Franky
title PANDANGAN HOLISTIK TENTANG BANGUNAN HEMAT ENERGI
publisher Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya
publishDate 2011
isbn 9789795873952
topic T Technology (General)
TA Engineering (General). Civil engineering (General)
TH Building construction
url http://eprints.unsri.ac.id/125/1/Pages_from_PROSIDING_AVOER_2011%2D20.pdf
http://avoer2011.unsri.ac.id
http://eprints.unsri.ac.id/125/
contents Krisis energi terjadi karena kandungan minyak bumi akan habis dalam waktu tidak terlalu lama lagi. Energi alternatif belum dapat sepenuhnya menggantikan karena masih mahal. Penghematan penggunaan energi harus dijalankan. Budaya hemat sebenarnya tidak harus menunggu krisis terjadi. Bangunan adalah pengkonsumsi energi terbesar, wajar jika menjadi prioritas penghematan. Penghematan energi yang terkait dengan bangunan harus memperhatikan semua aspek yang terkait. Setiap bangunan mengalami beberapa tahapan yang berbeda tingkat kerumitan dan permasalahannya. Dimulai dari munculnya kebutuhan, disertai ide mengenai bentuk dan besaran bangunan yang diinginkan. Pemilik dana terbatas tanpa diberitahukan pun akan berusaha berhemat. Pemilik dana besar mungkin tidak peduli akan penghematan, namun siapapun tentu akan memilih hal yang lebih menguntungkan dirinya. Pada tahap perancangan di samping harus menguasai cara menghasilkan rancangan bangunan yang hemat energi, perancang sendiri harus berbudaya hemat. Perancang juga perlu memberi pemahaman kepada pemilik mengenai pentingnya hemat energi, serta manfaatnya bagi dirinya sendiri. Pada tahap pembangunan, kontraktor harus menentukan cara-cara yang meminimalkan buangan, juga tidak mencemari lingkungan yang akan menuntut biaya besar untuk pembersihannya. Penghematan bahan dan pencegahan bongkar pasang yang tidak perlu akan meningkatkan keuntungan bagi kontraktor, serta menghemat energi dan sumber daya lainnya. Pada masa pengoperasian dan penggunaan, juga perawatan dan perbaikan, pengguna perlu memiliki budaya dan kebiasaan hemat energi dalam hidupnya sehari-hari, agar bangunan yang sudah dirancang hemat energi tidak sia-sia, serta memperlakukan bangunan mengikuti kaidah hemat energi. Bangunan mungkin harus dihancurkan bila dianggap sudah tidak layak digunakan lagi. Bila perancang sudah menyiapkan, dan pembongkaran dilakukan dengan cara-cara yang sudah direncanakan, akan banyak elemen bangunan yang dapat digunakan kembali. Energi dan biaya pembongkaran pun akan dapat ditekan seminimal mungkin. Semua pihak pada setiap tahap harus merasa sebagai bagian dari tim, dan menganggap pihak lain juga sebagai bagian dari tim yang akan mencapai ide penghematan energi, serta menyediakan dan menyiapkan langkah penghematan energi bagi pihak yang terlibat pada tahap berikutnya.
id IOS4554.125
institution Universitas Sriwijaya
institution_id 177
institution_type library:university
library
library Perpustakaan Universitas Sriwijaya
library_id 596
collection Repository Universitas Sriwijaya
repository_id 4554
city KOTA PALEMBANG
province SUMATERA SELATAN
shared_to_ipusnas_str 1
repoId IOS4554
first_indexed 2017-08-30T23:43:15Z
last_indexed 2017-08-30T23:43:15Z
recordtype dc
merged_child_boolean 1
_version_ 1686139550830690304
score 17.538404