PEMANFAATAN ALIRAN AIR DARI BUANGAN POMPA TAMBANG DIJADIKAN ENERGI TERBARUKAN DENGAN MIKROHIDRO DI PT BUKIT ASAM (PERSERO) TBK UNIT PERTAMBANGAN TANJUNG ENIM – SUMATERA SELATAN

Main Authors: Sohar, Munandar Sai, Sudira, Danang, Artadi, Agus, Saputra, Paulus Wendi
Format: BookSection PeerReviewed application/pdf
Terbitan: Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya , 2011
Subjects:
Online Access: http://eprints.unsri.ac.id/108/1/Pages_from_PROSIDING_AVOER_2011%2D5.pdf
http://avoer2011.unsri.ac.id
http://eprints.unsri.ac.id/108/
Daftar Isi:
  • PT. Bukit Asam (Persero) Tbk Tanjung Enim melakukan kegiatan penambangan dengan sistem tambang terbuka (surfice mining), yang menggunakan metode open pit sehingga diperlukan main sump untuk menampung limpasan air dari cathment area. Air didalam main sump tersebut perlu dilakukan pemompaan untuk menjaga elevasi muka air sehingga tidak mengganggu kegiatan penambangan. Air yang dipompakan ditampung dalam Kolam Pengendap Lumpur dan dilakukan pengolahan agar sesuai dengan baku mutu lingkungan sebelum di alirkan ke perairan umum. Debit air yang dipompakan dari main sum TAL saat ini adalah 40 M3/menit (2400 M3/detik) yang berpotensi untuk digunakan sebagai tenaga penggerak pada pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH). Salah satu upaya yang dilakukan PT Bukit Asam (Persero) Tbk untuk konservasi energy adalah menerapkan teknologi mikrohidro (pembangkit listrik skala kecil yang menggunakan tenaga air sebagai tenaga penggerak). Tenaga air yang digunakan adalah aliran air dari buangan pompa tambang yang dialirkan melalui 5 jalur pipa HDPE berdiameter 320 mm. Pipa tersebut diposisikan berada diatas kincir air sehingga aliran air dari pipa tersebut jatuh dan menggerakkan kincir tersebut. Putaran kincir air tersebut dihubungkan pada generator dengan menggunakan belt sehingga dihasilkan energy listrik. Potensi daya yang dihasilkan dari 5 jalur buangan pompa tambang ini adalah .(9.8 x 2400 M3/s x 1 m x 0.5) = 11.76 Kw. Saat ini kita baru memanfaatkan 1 jalur buangan pompa tambang yang mampu menghasilkan 2 kw sebagai supply energy listrik untuk kantor lapangan di sekitar PLTMH yang selama ini menggunakan Genset BBM sebagai sumber Energi Listrik. Efisiensi biaya dari penerapan mikrohidro dibandingkan dengan system pembangkit genset BBM adalah Rp 8.200 per kWH. Diharapkan hasil dari implementasi Mikrohidro di PT. Bukit Asam (Persero) Tbk dapat di jadikan salah satu contoh konservasi energy.