PENGGUNAAN JAMUR DAN BAKTERI DALAM PENGENDALIAN PENYAKIT TANAMAN SECARA HAYATI YANG RAMAH LINGKUNGAN
Main Author: | Damiri, Nurhayati |
---|---|
Format: | BookSection PeerReviewed application/pdf |
Terbitan: |
Universitas Sriwijaya
, 2011
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://eprints.unsri.ac.id/1068/1/Cover_Proc_Semirata_BKSPTN.pdf http://eprints.unsri.ac.id/1068/2/penggunaan_jamur_dan_Bakteri_pdf.pdf http://eprints.unsri.ac.id/1068/ |
Daftar Isi:
- Rendahnya produktivitas lahan pertanian di Negara kita erat hubungannya dengan berbagai faktor yang terlibat dalam proses budidaya itu sendiri. Salah satu penyebab rendahnya produktivitas tersebut adalah adanya serangan penyakit tanaman. Umumnya pengendalian penyebab penyakit tanaman ini dilakukan dengan menggunakan bahan kimia. Penggunaan bahan kimia yang terus menerus ternyata memberikan dampak yang tidak baik terhadap lingkungan. Akhir-akhir ini orang semakin menyadari bahwa penggunaan pestisida yang berlebihan tidak saja berakibat buruk terhadap lingkungan pertanian itus sendiri seperti matinya organism berguna, kebalnya hama atau pathogen akan tetapi residu yang terbawa oleh tanaman akan sangat berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Oleh karenanya pelaksanaan program pengendalian hama dan penyakit terpadu merupakan angka strategis untuk mencapai tujuan yang digagas oleh pemerintah selama ini. Hal ini karena dengan meminimalkan penggunaaan bahan kimia dan menggantikannya dengan penggunaan bahan-bahan yang ramah linkungan maka diharapkan produksi yang dihasilkan akan aman dikonsumsi disamping terjaganya kelestarian lingkungan serta pengelolaan sumberdaya alam yang berkelanjutan. Pengembangan pertanian yang memanfaatkan pengendalian hama ataupun penyakit secara hayati tidak saja akan memberikan hasil yang efektif, tidak merusak atau mematikan organisma berguna, tidak berdampak negatif terhadap konsumen ataupun menghasilkan ledakan hama atau penyakit skunder akan tetapi lebih berwawasan ramah terhadap lingkungan. Akhir-akhir ini telah banyak dikembangkan pemanfaatan agensia dari jenis jamur dan bakteri untuk menggendalikan serangan pathogen pada tanaman. Pemanfaatan jamur dan bakteri sebagai agensia pengendalian hayati mempunyai prospek yang cukup menjanjikan karena selain mudah diperoleh, agensia ini dapat , mencegah timbulnya ledakan OPT sekunder; produk tanaman yang dihasilkan bebas dari residu pestisida; terdapat di sekitar pertanaman sehingga dapat mengurangi ketergantungan petani terhadap pestisida sintetis; menghemat biaya produksi, aman bagi manusia serta ramah lingkungan.